Sementara itu, Kuya Drummer The Panturas mengakui kalau selama pandemi 2 tahun ke belakang mereka dan para musisi merasa kesulitan mencari venue untuk mempertahankan eksistensi dalam bermusik.
"Tantangannya adalah bagaimana caranya agar tetap stand out di tengah rimba," kata Kuya pada Intimate Gigs Collabonation Creative City Bandung, di Orchid Forest Cikole, Lembang, Rabu, 16 Maret 2022.
The Panturas sendiri merupakan grup musik beraliran surf rock yang berasal dari Jatingor, perbatasan Kota Bandung-Sumedang.
Band The Panturas yang menjadi jagoan di acara workshop Collabonation Cretive City ini berdiri pada 2015.
Baca Juga: Lirik Lagu Honey- Solar MAMAMOO Lengkap Dengan Terjemahan Indonesia
Dalam kesempatan yang sama kepada media, Fahroni Arifin atau akrab dipanggil Roni sebagai SVP-Head of Brand Management & Strategy Indosat Ooredo Hutchinson menyatakan bahwa pihaknya merasa bangga bisa ikut mewadahi kreatifitas para seniman dan musisi di Kota Bandung ini.
“Bandung merupakan kota yang melahirkan bermacam seniman kreatif, terutama musisi dengan identitas dan karakter yang kuat," kata Roni.
"Collabonation Creative City, hadir untuk mendukung serta membekali komunitas dan anak muda Bandung yang memiliki passion di bidang seni juga musik, untuk menciptakan dan menjaga karakter agar dapat meningkatkan value sebuah band/musisi sehingga dapat memperkuat ekosistem di sekitarnya," lanjutnya.
Baca Juga: BIGBANG Dikabarkan Telah Menyelesaikan Syuting Untuk MV Comeback Mendatang, Jadi Gak Sabar!
Mentor di Collabonation Creative City Bandung, Riandy Karuniawan, menyatakan kalau membangun branding musisi di internet merupakan perkara yang perlu konsistensi.