Dia langsung mengambil sebilah kayu dan berusaha memukul kepala Khanza sambal mengendarai motor sport hijau miliknya.
Beruntung, HP Khanza terlepas dari tangannya dan terjatuh, Khanza pun refleks berjongkok mengambil HP-nya, sehingga pukulan Marco pun meleset.
Sementara Zaki yang masih berupaya menjalankan misi perusahaan dengan menyamar menjadi warga biasa dan melamar kerja di pabrik tempe H. Sofid.
H. Sofid menerima Zaki sebagai karyawannya tanpa menyadari bahwa Zaki adalah pimpinan Nata Group.
Zaki heran karena ada garis polisi di pabrik tempe. Pemuda itu pun bertanya pada H. Sofid mengenai hal tersebut. Dengan gamblang, ayah Khanza tersebut menceritakan pada Zaki.
Di sisi lain, Eliza dan Salman terus menjalankan rencana busuk mereka terhadap Haikal tanpa Haikal sadari hartanya tengah dikeruk oleh ibu dan anak itu.
Marco, yang tak lain mantan suaminya Eliza, mulai menjalani perannya sebagai supir pribadi keluarga Haikal.
Haikal mulai ragu dengan kinerja Salman, anak tirinya, sebagai manajer perusahaan. Salman yang diminta memberikan laporan kepada Haikal justru lalai dan malah menghamburkan uangnya bersama Bebi.