Network
JURNAL GAYA-Ratu Inggris, Elizabeth II baru saja meninggal di Istana Balmoral, Inggris, Kamis 8 September, ia mencatatkan sejara sebagai penguasa Kerajaan Inggris yang paling lama memerintah.
Memegang kekuasaan selama 70 tahun, Ratu Elizabeth II menjadi ikon penting bagi bangsa Inggris dengan berbagai pergolakan dan dinamika zaman.
Sejumlah pakar mengungkapkan, pemerintahan Elizabeth II sebagai zaman keemasan yang membawa alam pikiran ke era Ratu Elizabeth I.
Ibunda Ratu Elizabetgh I, menguasai Inggris 400 tahun yang lalu selama fase pertumbuhan kekuasaan dan perkembangan budaya.
"Saya pikir kami (masyarakat Inggris) dipandang sebagian melalui prisma sang ratu yakni dari konsistensi, kebijaksanaan yang telah ditunjukkannya, semua itu terlihat jelas dalam cara orang memandang Inggris," ujar Valerie Amos, mantan politisi yang juga politisi kulit hitam pertama yang ditunjuk oleh kerajaan untuk "Orde Garter" kuno.
Ada juga yang menyebut, Ratu Elizabeth II kurang peka dan sisi emosionalnya kurang mendalam kepada bangsanya. Karakter ini jauh dibandingkan dengan leluhurnya yang termasyhur, di mana kekuasaan kerajaan telah menyusut sejak zaman Ratu Elizabeth I.
Beberapa kritikus berpandangan, Ratu Elizabeth II tidak meninggalkan bekas pemerintahan yang nyata, hanya sebuah institusi yang tidak sesuai untuk tujuan di dunia yang diwarnai dengan aspirasi egaliter, komentar media sosial yang tidak sopan dan pengawasan sepanjang waktu oleh outlet media terhadap anggota kerajaan.
Namun, warisan Ratu Elizabeth II masih hebat, tak lain memastikan monarki tetap kokoh dan selamat dari hantaman perubahan zaman yang begitu cepat.
