Dia terkejut saat manajer memberitahu bahwa hal itu tak mungkin dilaksanakan, karena perusahaan akan segera dilikuidasi atas perintah Niko.
Gagal menghubungi ponsel Niko, Ayu mendatanginya ke rumah untuk menanyakan masalah likuidasi perusahaan itu.
Alih-alih bertemu Niko, Ayu justru dimaki-maki oleh Mama Elva dan diusir.
Saat pulang ke rumahnya, Ayu makin terkejut melihat para preman anak buah Niko mengemasi barang-barang.
Markus, pimpinan preman, mengatakan Niko telah menjual rumah itu. Ayu, Tio, dan Teh Siti lantas diantar pindah ke kontrakan yang telah disiapkan.
Keesokan harinya, Starla hadir di sidang pembacaan putusan. Dikarenakan Niko sebagai pihak tergugat belum juga hadir, Hakim Ketua membuka sidang.
Hasil putusan menyatakan mengabulkan gugatan cerai Starla. Selain itu, hak asuh anak juga jatuh ke tangan Starla.
Niko yang tidur di makam Dafa, terlambat datang ke pengadilan agama. Niko datang dengan membawa paksa Ayu.
Di hadapan Starla, Papa Fondi, Mama Mayang, Arya, Mama Elva, dan Papa Hardi, Niko menandatangani surat pernyataan akan menceraikan Ayu setelah melahirkan.