Network
Starla pusing melihat Ben dan Niko tak ada yang mengalah. Dia lantas mengajak Rina untuk segera masuk saja ke ruang meeting.
Dalam hati, Rina sebenarnya juga terkejut mengetahui Arya menitipkan Starla kepada Ben. Padahal dia tahu Arya sangat mencintai Starla.
Saat meeting Starla tak fokus karena terus kepikiran Arya, apalagi sebentar lagi Arya berulang tahun dan Starla ingat dia janji akan merayakan bertiga bersama Nila.
Starla tak sadar memanggil klien yang mengajaknya bicara dengan nama Arya. Beruntung, saat tak bisa menjawab pertanyaan klien, Starla menggunakan jurus ngeles yang diajarkan Arya. Hal itu membuat Ben dan Niko keki.
Sementara itu, Papa Fondi menerima laporan dari salah satu staf yang melihat Rina lembur mengecek berkas-berkas lama perusahaan. Papa Fondi lalu mengecek CCTV. Di situ terlihat Rina bersama Starla tengah mengecek setumpuk berkas.
Papa Fondi mengambil berkas di meja Rina. Di situ tertera transfer ke rekening beberapa orang. Papa Fondi curiga itu adalah nama-nama preman yang mengancam Jimmy Juhanda atas perintah Wahyu.
Papa Fondi juga menemukan data transfer ke rekening atas nama Neni Santosa. Dia panik lalu meminta staf tersebut membakarnya. Dia juga menyuruh menghilangkan data semua karyawan lama perusahaan. "Jangan sampai Starla tau!" pesannya.
Ternyata pembicaraan Papa Fondi dengan staf-nya didengar Mama Cynthia yang datang ke kantor Papa Fondi. Dia berniat membicarakan mengenai Starla dan Arya. Papa Fondi lalu mengajak sang mantan istri bicara di ruangannya.
Starla berhasil menang tender atas nama PT Himawan Sejahtera. Meski menang, wajah Starla muram. Tak dipungkiri, ternyata Starla tak bisa berhenti memikirkan Arya.***
