Lucunya, dia sendiri mengungkapkan bahwa ternyata menggarap teater jauh lebih sulit dibandingkan film.
“Waduh kalau kata gue sih susahan musikal, karena gue enggak bisa bikin lagu, enggak bisa bikin koreo, blocking dan lain-lain gitu,” jelasnya.
"Of course kalau ditanya gitu karena ini pertama kalinya jadi ya susahan ini. Tapi itu salah satu motivasi tergabung di project ini,” tambahnya kemudian.
Harapan Ernest dengan diangkatnya Cek Toko Sebelah menjadi drama musikal terutama agar generasi muda Indonesia lebih mencintai pertunjukan teater dalam negeri.
“Kalau aku ngayalnya mah pengin di Indonesia itu bisa kayak di New York atau di London. Kita punya pertunjukan yang bisa stripping sampai bertahun-tahun, mempertunjukkan pertunjukan yang sama. Itu amazing banget,” imbuhnya menutup percakapan.***