Tak hanya di Cerita The Glory, Kasus Bullying di Korea Sangat Marak dan Bikin Miris! ini Penyebabnya

- 10 Januari 2023, 14:08 WIB
Tak hanya di Cerita The Glory, Kasus Bullying di Korea Sangat Marak dan Bikin Miris! ini Penyebabnya
Tak hanya di Cerita The Glory, Kasus Bullying di Korea Sangat Marak dan Bikin Miris! ini Penyebabnya /Instagram

JURNAL GAYA – Serial Netflix The Glory mendapat banyak perhatian publik baru-baru ini, karena dianggap related dengan kasus bullying yang marak di Korea.

Mengangkat isu bullying, The Glory menampilkan beberapa adegan yang cukup ekstrem. Namun tak sebatas cerita fiktif, faktanya di Korea banyak kasus bullying yang belum terangkat ke permukaan.

Dilansir dari kanal YouTube Korea Reomit, Hansol menyebutkan bahwa bullying di Korea memang cukup ganas. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor.

“Perlu diketahui terlebih dahulu tentang fakta Korea Selatan. Fakta yang pertama, Korea itu termasuk negara yang sulit untuk dihidupi. Artinya, sumber daya alam di Korea sangat sedikit dan sulit untuk dimanfaatkan. Jadi satu-satunya cara mereka bertahan hidup adalah dengan memanfaatkan sumber daya manusianya,” ungkap Hansol.

Baca Juga: Dampak Positif Drama Song Hye Kyo The Glory, Bongkar Kasus Kekerasan di Sekolah, Korban Bullying Terungkap!

“Dari dulu Korea ini sudah berlomba-lomba untuk hidup. Dulunya mereka saling membantu biar bisa hidup bersama. Tapi jaman sekarang, karena hidup lebih susah, orang-orang lebih sibuk dengan dirinya sendiri. Naluri bertahan hidup menyebabkan kompetisi dan membuatnya semakin parah,” lanjutnya.

Fakta yang ketiga, Korea juga merupakan negara yang hanya memiliki satu ras.

Hal itu menyebabkan kompetisi dan sering dibanding-bandingkan sehingga memperparah persaingan.

“Ada dua acara untuk menang dalam kompetisi. Yaitu menjadi lebih baik dengan cara mengembangkan diri, atau dengan melenyapkan kompetitor,” jelas Youtubers asal Korea Selatan ini.

Fakta yang ketiga, Korea adalah negara yang sensitif dengan keadilan. Sehingga hal ini menyebabkan munculnya ‘trust issue’ antara satu sama lain.

Baca Juga: Sinopsis Cinta Setelah Cinta, 10 Januari 2023, Sakti Tonjok Papa Fondi! Akui Tahu Semua Kebusukannya!

Mengatahui ketiga fakta tersebut, hal inilah yang menjadi kasus bullying di Korea sangat marak terjadi. Berikut faktor-faktor penyebabnya :

1. Selalu ada kelompok yang lebih kuat

Di dalam sekolah, selalu ada kelompok yang lebih dominan. Mereka menindas dan merugikan orang lain karena memiliki kekuasaan.

Beberapa anak yang ingin ‘selamat’, biasanya memilih bergabung dengan kelompok tersebut agar bisa bertahan hidup.

2. Indikasi sukses di Korea yang sangat sempit

Orang Korea menganggap kehidupan dan pekerjaan yang sukses berpusat di Seoul. Jika tinggal di Seoul, maka dianggap sukses. Perbandingan kota Seoul dan kota lain sangat ekstrim.

Jika bekerja di luar Seoul apalagi kota kecil, maka dikategorikan sebagai orang yang kurang sukses. Tentu tidak dalam semua hal, tapi image seperti itu sudah terbangun di masyarakat Korea.

3. Murid-murid Korea ada di sekolah seharian

Siswa di Korea rata-rata menghabiskan waktunya di sekolah. Hal ini disebabkan karena orangtua mereka harus bekerja demi bertahan hidup.

Karena jam kerja yang cukup tinggi, akhirnya orangtua mereka pun mengirim anak-anaknya ke tempat kursus sepulang sekolah.

Hal ini menjadi budaya. Sehingga ketika ada anak yang tidak kursus, mereka tidak akan mempunyai teman dan sangat tertinggal dalam pelajaran. Juga mengakibatkan nilai yang jelek dalam ulangan.

Baca Juga: Sinopsis Suami Pengganti 10 Januari 2023: Lihat Ariana-Galvin Mesra, Anjani Ingatkan Saka Tak Berbuat Nekat

Intensitas pertemuan yang sering, mengakibatkan pelaku yang sudah mengenal bullying, akan menjadikannya kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga dengan korban.

4. Tidak diwajibkannya memeluk suatu agama

Hansol menyebutkan jika hal ini hanya merupakan perbedaan budaya. Di Korea sendiri, mereka tidak diharuskan untuk mempunyai agama.

Sehingga, ketika seseorang berhasil dan sukses, mereka menganggap semua itu berkat kerja kerasnya sendiri dan tidak ada campur tangan Tuhan di dalamnya.

Hal ini cenderung membuat mereka sombong, dan menganggap rendah orang di bawahnya.***

Editor: Dini Budiman

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah