Orang-orang tidak tahu kalau Otto setiap hari selalu tersirat untuk menghabisi hidupnya dan berkumpul bersama mendiang istrinya Sonya.
Ada campur aduk kehidupan dalma film ini, tidak hanya mengeksploitasi kesedihan Otto tetapi juga mencampurkan dengan berbagai adegan slapstik, dan komedi yang renyah dan gampang dijpahami tanpa perlu mengerutkan dahi.
Jangan ribet-ribet berpikir dan mengartikan makna di dalam film ini, “A Man Called Otto” lebih baik dinikmati sebagai hiburan ringan usai liburan tahun baru 2023 kemarin.
Nikmati pemandangan lingkungan Amerika yang ramah dan penuh salju serta kehidupan sehari-hari mereka. Mungkin saja kehidupan Otto berkolerasi dengan kehidupan yang ada di sekitar kita.
Saat melihat seseorang berbeda dengan sekitarnya, pemarah, menjengkelkan, dan tidak ramah, mungkin ada sesuatu di masa lalu yang menyebabkannya yang harus sedikit digali dengan lebih bijak.
Film ini diproduksi Columbia Studios yang menunjuk sutradara Marc Forster untuk menggarapnya berdasarkan novel "A Man Called Ove" (2012) karya Fredrik Backman.
Sebelumnya film ini sempat dibuat film di Swedia tahun 2015 berjudul sama dengan novelnya karya sutradara Hannes Holm.
Film ini masuk di bioskop Indonesia dan sudah bisa melayani penggemar film sejak 13 Januari 2023. Happy Watching.***