Network
Ditambah usahanya pun ikut terpuruk karena imbas pandemi.
“Gue sempet marah sama Tuhan. Gua mulai nggak percaya Tuhan itu ada. Yang paling bikin Gua nggak percaya Tuhan itu ada, semenjak Nyokap nggak ada. Dua tahun Gua nggak pernah ucap kalimatullah,” ujar Aji dengan sesekali menarik napas panjang.
“Sampai akhirnya Gua mengalami satu momen. Rumah kakek Gua kan dikelilingi banyak masjid. Sampai siapa muadzin yang adzan, Gua tahu. Kenal lah, suaranya. Oh, ini pak anu, Pak Fulan, dan lainnya. Di lain waktu, setengah delapan waktu Isya, Gua ngedenger adzan kok bukan muadzin sini? Siapa yang adzan, ya?,” lanjut Aji.
Setelah itu, Aji bercerita bahwa ia tergerak untuk shalat. Lantas ia segera mengambil wudhu dan menggelar sajadah.
Saat raka’at kedua, ia merasakan tiba-tiba keadaan sekitarnya mendadak gelap dan dia tidak bisa melihat apa-apa.
“Pas Gua dalam keadaan masih shalat, di kejauhan muncul kayak titik putih, yang nggak pernah Gua lihat di dunia ini. Kecil, putih, menyilaukan, tapi nggak bikin mata sakit. Lama-lama mendekat, mendekat, mendekat, lalu membentuk sesuatu yang saking besarnya, mau buang pandangan kemana pun nggak bisa,” ungkap Aji.
Densu pun penasaran dan bertanya, cahaya apa yang menyilaukan tersebut.
Baca Juga: Libur Imlek Mau Staycation di Bandung? yuk Nikmati Oriental Galore di Vue Palace ARTOTEL Curated
“Merinding Gua dari ujung rambut sampai ujung kaki. Itu lafadz Allah, Bro! Shaking. Sampai Gua nggak bisa hapal Al-Fatihah.”
