“Jadi harus dilihat bagaimana caranya film ini bisa dinikmati oleh jangkauan umur yang lebih luas, seperti keluarga yang membawa anak-anaknya yang 13 tahun ke atas supaya bisa menonton film ini juga,” tambahnya.
Baca Juga: Bikin Merinding! Aji Yusman Kisahkan Pengalaman Spiritual di Saat Karirnya Meredup
2. Mengadaptasi mitos "Sandekala", yang merupakan mitos terkenal di kawasan Jawa Barat
Merupakan film reboot dari Jailangkung dan Jailangkung 2, Jailangkung Sandekala mengambil sisi berbeda.
Film ini memilih untuk mengangkat mitos mengenai Sandekala, sosok hantu misterius yang gemar meneror dan mengganggu anak kecil yang berani keluar rumah ketika waktu magrib tiba.
3. Mengangkat nilai kekeluargaan
Berkisah mengenai Sandra yang ingin memperbaiki hubungan antara dirinya dengan anaknya yang memasuki usia remaja, Jailangkung Sandekala menawarkan film mengenai nilai kekeluargaan.
Tentu di samping sisi horornya yang mencekam, yes. Well, it's indeed a bit unusual.
4. Bertabur bintang bahkan sutradara baru
Berbeda dengan pendahulunya, Jailangkung dan Jailangkung 2, Jailangkung Sandekala menghadirkan para pemain, sutradara, juga kisah yang berbeda.