Niko kemudian menerima tawaran kerja dari Papa Hardi sebagai petugas delivery service katering.
Menyadari bahwa Papa Hardi selalu ada saat dirinya susah, Niko terharu. Dia merasa punya seorang ayah yang menyayanginya dengan tulus.
Niko lantas meminta izin memanggil Ayah kepada Papa Hardi. Meski tak menyangka, Papa Hardi dengan senang hati mengizinkan.
Keduanya berpelukan erat lalu menangis. Niko dan Papa Hardi sembunyi-sembunyi menghapus air mata masing-masing.
Hari itu, Niko bertugas mengantarkan katering pesanan untuk pembukaan sebuah toko di Starla Square.
Di jalan, Niko bertemu dengan Devan dan salah satu mantan kliennya. Dengan nada meledek, mereka menyemangati Niko yang duduk di bak mobil pick up pengantar katering.
Niko hanya diam. Meski menahan malu, dia sadar harus kuat karena ini semua terjadi memang karena kesalahannya.
Baca Juga: Pecah! Penulis Kim Eun Sook dan Song Hye Kyo Ungkap Spoiler The Glory Part 2, Bikin Greget!
Sepulang sekolah, Sakti dan Edo video call Arya. Mereka menunjukkan empat kamera pengintai yang ditemukan di rumah.