Gerakan janinnya sangat lemah begitupun dengan detak jantungnya, sementara kontraksi yang dirasakan Novia tidak berhenti terus.
Dokter menyarankan agar bayi Novia segera dikeluarkan meski umurnya masih sangat muda.
Dokter bilang bayinya tersebut dibiarkan berada di dalam kandungan, dikhawatirkan bayi tersebut akan meninggal di dalam rahim Novia.
Selain itu, bayinya dipastikan beresiko karena tidak bisa tumbuh dan berkembang seperti anak lain yang normal.
Novia tidak mau mengikuti saran dokter tersebut. Novia ngotot ingin mempertahankan bayinya.
Kemudian Novia terus menangis memikirkan nasib bayi yang sedang dikandungnya. Esti meminta dokter agar memberikan waktu untuk dia berpikir.
Dokter pun mengatakan kalau Novia ingin mendengarkan pendapat dokter lain, Novia bisa pergi ke rumah sakit lain untuk mencari second opinion.
Saat sedang mengendarai mobilnya, Hakim yang sedang melamun tiba-tiba nyaris menabrak sebuah mobil yang melintas di depannya.
Hakim sangat bersyukur kalau ia tidak mengalami tabrakan dengan mobil tersebut.