Sementara itu, Niko diterima bekerja sebagai manajer di perusahaan developer milik teman Ayumi.
Niko sangat bersyukur. Dia menyesal tak sejak dulu menerima tawaran kerja dari Ayumi.
Saking semangat, Niko mulai bekerja hari itu juga. Dia mendapatkan fasilitas mobil, laptop, dan ruangan tersendiri untuk penunjang operasional pekerjaannya
Saat bersamaan, Mimi dipanggil oleh direktur marketing. Dia diperintahkan menemui pihak developer untuk mendiskusikan desain ruang marketing Shoes and Co.***