Melihat progres yang luar biasa dari putranya, Young-soon pun tidak membuang-buang waktu. Ia mengajari Kang-ho beberapa hal baru.
Salah satunya adalah dengan menyuruh Kang-ho mempelajari dokumen-dokumen semasa ia menjadi jaksa.
Tidak hanya itu, Young-soon juga mempersiapkan Kang-ho agar bisa menyambut para pelayat apabila dirinya telah meninggal dunia.
Suatu hari, Young-soon menerima sebuah surat dari satpam tempat Kang-ho menyewa apartemen di Seoul. Saat membaca itu, Young-soon heran.
Surat itu ternyata dari Kang-ho untuk dirinya. Isi suratnya yang lemah lembut sangat bertolak belakang dengan sikap Kang-ho dulu yang selalu sinis.
Salah satu kalimat yang membuat Young-soon bertanya-tanya adalah pernyataan bahwa hati Kang-ho selalu ada di dalam kenangan bersama ayah dan ibunya.
Young-soon kemudian melihat sebuah foto keluarga yang dipajang di rumahnya. Foto itu merupakan foto dirinya dan Kang-ho, serta foto almarhum suaminya.
Young-soon kemudian membongkar bingkai foto tersebut. Mengejutkan! Kartu As Kang-ho pun akhirnya ditemukan.
Di dalam bingkai foto itu ternyata ada sebuah memori card. Kira-kira apa isinya? Apa gerangan yang disembunyikan Kang-ho?