Bottlesmoker Rilis Video Klip Tortuga, Lagu Tentang Kerusakan Alam

- 6 September 2020, 07:30 WIB
Bottlesmoker rilis lagu baru berjudul Tortuga
Bottlesmoker rilis lagu baru berjudul Tortuga /Bottlesmoker

JURNAL GAYA---Setelah menggelar Konser Plantasia, konser musik untuk tanaman, Bottlesmoker merilis lagu Tortuga dalam format video. Lagu ini dijadikan sebagai single pertama untuk album ke-5 berjudul Puraka. Tortuga menceritakan tentang kondisi alam yang rusak.

Bagi Bottlesmoker, alam khususnya hutan seharusnya menjadi rumah bagi manusia. Hutan sudah menjadi sumber kehidupan bagi kita semua dan selayaknya rumah, seharusnya kita bisa menjaganya dengan baik.

Lagu ini ditulis tahun 2019 ketika duo asal Bandung ini mempelajari tentang Forest Healing. Alam adalah bagian dari manusia, sebagian dari tubuh manusia dianggap memiliki hubungan yang personal dengan alam. Hubungan manusia dengan alam ini lah yang menjadi tema besar dari album Puraka nanti, dan Tortuga adalah bagian awal yang akan menjadi permulaan untuk Bottlesmoker mengeksplorasi energi alam pada musik.

Tortuga sendiri diambil dari Bahasa Spanyol yang berarti kura-kura. Dalam budaya Cina, kura-kura disimbolkan sebagai animal spirit dan memiliki umur panjang. Di beberapa suku, Tortuga dijadikan sebagai personifikasi untuk “Mother Earth”.

Lagu Tortuga juga menjadi lagu pertama bagi Bottlesmoker yang memiliki lirik & vokal yang ditulis sendiri, dengan melibatkan Esya Swasti Sukmatia yang mengisi vokal dengan notasi penggabungan dari beberapa budaya.

"Keunikan lain di lagu ini adalah penggunaan lirik dari bahasa Zufrasi, Bahasa buatan hasil cipta olah frasa Rully Shabara (Senyawa, Zoo, Setabuhan dll). Rully pun terlibat dalam penerjemahan lirik yang ditulis oleh Nobie," jelas Angkuy. 

Video musik Tortuga menggambarkan tentang 2 sisi yang tersirat Ibu Pertiwi sedang bersedih dan menceritakan kegelisahannya kepada manusia. Video ini disutradarai oleh Ihsan Achdiat yang sudah sering bekerjasama dengan Bottlesmoker.

“Saya sangat senang sekali memiliki video musik yang melibatkan banyak orang dan mereka tergerak berdasarkan pesan baik yang ada di lagu ini. Semacam siklus yang bersumber dari saling terinspirasi, " ujar  Angkuy.

“Banyak hal yang terjadi di sekitar yang akhirnya masalah ala mini memiliki energi yang tinggi untuk saya tulis di lirik. Proses memahami lirik dari Bahasa Zufrasi ini akan melatih proses kita juga untuk mengerti kondisi alam di sekitar kita," sambung Nobie.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah