7 Alasan Kenapa Sinetron Sebelum Dunia Terbalik Layak Ditonton

- 6 September 2020, 17:25 WIB
Sinetron Sebelum Dunia Terbalik
Sinetron Sebelum Dunia Terbalik /Tangkapan layar google

JURNALGAYA---Film Sebelum Dunia Terbalik, awalnya hanya tayang di aplikasi RCTI+ dengan menghadirkan 20 episode. Namun karena penontonnya cukup banyak, RCTI menayangkan Sinetron Sebelum Dunia Terbalik di ke layar kaca yang tayang setiap hari mulai Senin 31 Agustus  pukul 15.45 WIB.

Sinetron Sebelum Dunia Terbalik ini, merupakan prequel dari kisah Ustadz Kemed dan Mak Eros di sinetron Dunia Terbalik yang tayang di layar kaca RCTI. 

Jurnalgaya, menyimpulkan kenapa sinetron Sebelum Dunia Terbalik Layak ditonton, Ini 7 Alasannya:

1. Sebelum Dunia Terbalik Jawaban Kebencian Mak Eros ke Ustadz Kemed

Selama ini, setiap penikmat Sinetron Dunia Terbalik, sering melihat adegan pertengkaran antara Mak Eros dengan Ustadz Kemed. Mak Eros, sering digambarkan sangat membenci Ustadz Kemed. 

Semua penikmat sinetron Dunia Terbalik, pasti bertanya-tanya apa penyebab Mak Eros  begitu sangat membenci Ustadz Kemed. Nah, di sinetron Sebelum Dunia Terbalik ini, kita akan menemukan apa yang terjadi di masa lalu antara Ustadz Kemed dan Mak Eros.

2. Sinetron Sebelum Dunia Terbalik, banyak adegan lucu

Sinetron ini unik, karena walaupun sinetron drama tapi selalu ada unsur komedi di setiap episodenya. Berbagai adegan lucu, akan kita temui baik dari Kemed, Ucup, Ajad atau pun dari 4 sekawan Aceng, Akum, Idoy dan Dadang.

Baca Juga: Sinetron Sebelum Dunia Terbalik, Pemeran Kemed Totalitas Ubah Suara Sampai Coklatin Kulit

3. Sinetronnya dekat dengan keseharian

Seperti halnya Sinetron Dunia Terbalik, Sinetron Sebelum Dunia Terbalik ini mengangakat keseharian jadi sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Sinetron ini, bukan sinetron yang mengangkat mimpi dengan kekayaan dan glamor kehidupan.

4. Bisa Bernostalgia ke era 80-an

Setiap angkatan 80-an, pasti akan senang melihat sinetron ini karena suasan 80 an nya terasa banget. Dari mulai pakaian setiap pemainnya, suasana setting tempatnya, hingga berbagai properti 80 yang sangat mendukung di sinetron ini yang memang mengangkat cerita sekitar tahun 1983. Penonton yang kelahiran 80 an seperti di bawa ke masa lalu.

5. Bisa menikmati suasana kampung tempo dulu

Melihat sinetron ini, tak hanya menikmati jalan ceritanya tapi bisa menikmati kembali suasana kampung zaman dulu yang masih sepi dan asri. Suasana kampung itu, di dukung juga oleh bentuk rumah zaman dulu.

6. Properti sinetron yang mencerminkan era 80 an sangat detail

Pembuat sinetron ini, memang tak asal-asalan dalam membuat sinetron yang mengambil setting jadul. Hal-hal detail yang mencirikan dan menjadi simbol di era 80 an, ditampilkan di sinetron ini. Seperti, motor bebek merah dan mobil kotak.

7. Jalan ceritanya mengangkat fenomena percintaan klasik zaman dahulu tapi dikemas dengan apik

Jalan cerita yang diangkat di sinetron ini, mengangkat fenomena percintaan di zaman dahulu. Yakni, saat menikah dilakukan karena perjodohan terikat oleh balas budi. Cerita cinta yang ringan, klasik tapi dikemas dengan baik sehingga mengena pada setiap penontonnya. Qiya Ameena***

 

 

 

Editor: Nadisha El Malika


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x