Network
Pada suatu hari, Darma merampok sebuah rumah milik H. Salim. Darma sangat tergiur melihat harta yang akan dirampoknya.
Tanpa sengaja, pot bunga di rumah itu terjatuh hingga membuat istri H. Salim, Bu Halimah terbangun dan membangunkan suaminya.
Darma yang tertinggal dengan teman-temannya, berhadapan dengan H. Salim. Mereka terlibat baku hantam hingga H. Salim mengenali wajah Darma.
Darma yang panik, mendorong tubuh H. Salim hingga kepalanya terbentur. Tak lama H. Salim terkapar dan oleng.
Keesokan harinya, masyarakat heboh karena H. Salim meninggal karena menjadi korban perampokan.
Meski demikian, Darma berusaha untuk tenang. Ia malah menemui Farah (Putri Farin), selingkuhan Darma.
Secara mengejutkan Farah mengatakan bahwa ia tengah hamil anak Darma. Meski kaget, Darma berusaha tenang. Ia melamar Darah dengan cincin hasil rampok.
Di sisi lain, Ratih yang akan pergi untuk memeriksa kandungannya di rumah sakit, tapi ia tidak mempunyai uang untuk periksa.
Akibat pusing memikirkan biaya pemeriksaan kehamilannya, Ratih pingsan. Bu Halimah yang melihat Ratih, membayar biaya pengobatannya.
Beberapa waktu kemudian, polisi mencari Darma dan kawan-kawannya. Salah seorang dari temannya Darma ada yang tertangkap polisi.
