Nia dan Ijah sering dipukuli dan disakiti oleh Nardi tanpa ada kesalahan fatal pada istri dan anaknya tersebut hingga para tetangga kerap membicarakan mereka.
Pada suatu hari, salah seorang teman Nardi memberikan Nardi sebuah ide untuk
menebarkan paku di jalan agar usahanya banyak pelanggan.
Hasil dari kelicikan Nardi tersebut, membuat usaha tambal bannya tersebut menjadi laris manis, tapi tetap saja ia pelit kepada Ijah dan Nia.
Namun, Nardi malah menghabiskan uang hasil menipunya tersebut di meja judi dan mabuk-mabukan di warung remang-remang.
Selain itu, Nardi juga suka bermain wanita hingga sering pulang larut malam dan membuat Ijah cemas.
Nardi yang diingatkan oleh Ijah malah marah-marah ke Ijah dan berlaku kasar ke Ijah hingga membuat Ijah takut untuk mengingatkan Nardi.
Pada suatu hari, datang sesosok Pria Misterius ( Dude Harlino) yang mengingatkan Nardi untuk bertaubat, tapi Nardi menolaknya.
Kemudian, Nardi yang tak kapok-kapoknya bermain wanita, akhirnya difitnah berbuat maksiat dengan Ayu wanita penggoda.
Mirisnya lagi, akibat Nardi sering berjudi dan mabuk-mabukan, ia mempunyai sejumlah utang besar kepada seorang rentenir.