Guddan dengan tegas menyuruh mereka pergi. Shona menegaskan bahwa mereka adalah Birlas, bukan Biral, dan tidak layak diusir dari restoran yang dianggap menjijikkan oleh Guddan.
Guddan menegaskan bahwa siapapun yang menghina orang tuanya tidak dianggap tamu. Birla menanyakan mengapa Guddan menerima uang dari mereka jika ia memilih tamu berdasarkan etiket.
Guddan menjelaskan bahwa tidak ada yang lebih berharga daripada rasa hormat terhadap orang tuanya, yang diajarkan oleh ayahnya.
Pushpa menganggap Guddan tidak sopan dalam balasannya, tetapi Guddan menegaskan bahwa ini tentang cinta dan hormat.
Pushpa mengingatkan Guddan tentang kesepakatan yang dirusak oleh Choti, menyebut bahwa Guddan tidak belajar dari pengalaman itu.
Shona menambahkan bahwa Pushpa telah menjalankan bisnis ini selama lebih dari dua dekade.
Pushpa menegaskan bahwa Guddan merusak momen spesialnya juga, dan Guddan harus belajar menghormati tamu.
Pushpa menekankan bahwa restoran ini bukanlah milik Guddan dan Birlas, melainkan merupakan penjara di mana jiwa-jiwa terperangkap dan hanya akan dilepaskan saat Guddan belajar menghormati tamu.
Guddan akhirnya memotong interaksi tersebut dengan menegaskan identitas dan bakat luar biasa kedua orang tuanya.