Network
Di sisi lain, meski Dilan adalah seorang anggota geng motor, tapi sebenarnya ia adalah pemuda yang baik.
Beberapa waktu kemudian, Eneng akhirnya bertemu dengan Dilan. Melihat Eneng yang dandanannya seperti badut, Dilan pun menjerit.
Meski demikian, Dilan mau juga jalan bersama Eneng. Saat mereka berjalan bersama, Dilan merasa sangat malu.
Setelah bertemu dengan abahnya, Dilan bilang kalau ia menolak untuk dijodohkan dengan perempuan yang dikiranya adalah Cilla karena dandanannya yang aneh.
Abah bilang Dilan harus mau berpacaran dengan Cilla, kalau tidak Dilan akan gagal mendapatkan warisan. Dilan pun terpaksa menerima Cilla.
Pada suatu hari, Dilan dan Eneng bertemu lagi, tapi dandanan Eneng kali ini biasa, tidak seperti sebelumnya.
Dilan terpesona dengan kebaikan hati dan kecantikan alami Eneng. Ia pun mulai mendatangi rumah Eneng.
Cilla yang mengira Dilan datang untuk menemuinya, harus menelan kenyataan pahit bahwa Dilan menyukai Eneng.
Eneng pun lama kelamaan menyukai Dilan. Mereka pun berpacaran meski banyak penghalang di antara keduanya.
Bagaimana kelanjutan kisahnya?
