Parineet, sambil mengisi formulir, merasa bahwa membantu Rajeev setelah menyelesaikan pekerjaan ini adalah hal yang masuk akal baginya.
Di sisi lain, Jaswant dengan perhatian membantu Parineet dengan pena, menimbulkan pemikiran Parineet tentang betapa dia selalu tahu apa yang diinginkannya.
Gurpreet, sambil berbincang dengan Jaswant, menyoroti perhatian khusus Jaswant terhadap anak-anaknya, sementara Jaswant bertekad untuk menjaga mereka sampai Rajeev kembali.
Parineet, dalam momen refleksinya, menulis namanya di formulir dengan nama Rajeev, tetapi namanya terbang menjauh, menandakan perasaannya yang dalam terhadap Rajeev.
Namun, situasi tiba-tiba berubah ketika sekelompok preman memasuki kampus, memicu kepanikan dan kekacauan. Jaswant pergi untuk minum air, tanpa menyadari serbuan preman.
Para staf memperingatkan tentang serangan tersebut, menyuruh semua orang lari, sementara seorang polisi wanita membawa Parineet keluar dari kampus.
Dalam kepanikan tersebut, Gurpreet ditangkap oleh salah satu preman. Jaswant, yang menyaksikan kejadian tersebut, bersembunyi.
Sementara Parineet, yang putus asa, ingin masuk kembali ke kampus, namun dicegah oleh polisi wanita.
Ketegangan semakin meningkat ketika teroris mengancam untuk membunuh semua orang di kampus kecuali tuntutan mereka dipenuhi.