Namun, kedatangan Aarav menjadi sinar harapan, menyelamatkan Guddan dari nasib yang tragis.
Kendati demikian, perjuangan belum berakhir. Niya terus menabur ancaman, bertekad untuk mencelakai Choti Guddan dan sang bayi yang belum lahir.
Dalam upayanya menyelamatkan Choti Guddan, Agastya mengalami luka serius yang mengkhawatirkan.
Melihat kebutuhan mendesak akan donor darah, Choti Guddan memohon kepada Pushpa untuk membantu. Persyaratan yang diajukan Pushpa memperumit segalanya.
Dalam adegan yang penuh dramatis, Choti Guddan akhirnya terpaksa melepaskan simbol cintanya.
Choti Guddan dengan berat hati setuju untuk meninggalkan Agastya sebagai ganti darah yang dia butuhkan.
Sementara Agastya pulih, dia merindukan pertemuan dengan Choti Guddan. Sebulan berlalu, Agastya menemukan Choti Guddan kembali, hanya untuk dibanjiri oleh perasaan campur aduk.
Namun, perjumpaan itu memunculkan pertanyaan baru tentang cinta dan kesetiaan. Di tengah pergulatan emosi, Agastya berhadapan dengan Pushpa dan Niya, mempertanyakan motif mereka.
Agastya meminta pertanggungjawaban atas tindakan mereka yang telah merenggut kebahagiaannya dengan Choti Guddan.