Akibatnya kertas tersebut menjadi basah dan tulisan alamat tersebut menjadi tidak jelas padahal itu adalah alamat tujuan Aulia di Jakarta.
Meski demikian, pria tersebut yang bernama Satria (Erdin Werdrayana) tidak mau disalahkan atas insiden yang terjadi. Ia mulai menyalahkan Aulia.
Tanpa sengaja Aulia mendengar pria yang membawa barang milik Satria berkata bahwa Satria akan pergi ke Jalan Pisang.
Aulia senang karena tujuan pria tersebut sama dengan yang akan dituju oleh Aulia. Lalu, Aulia meminta pria itu untuk pergi bersamanya, tapi pria itu menolaknya.
Setelah Satria pergi, Aulia pun menghentikan sebuah ojek dan pergi menuju ke alamat yang akan ditujunya.
Sesampainya di sana Aulia senang karena berhasil menemukan tempat yang ditujunya tersebut. Beberapa saat kemudian ada sebuah mobil yang datang.
Ternyata pria yang turun dari mobil tersebut adalah Satria. Lalu, Satria kesal karena mengira Aulia membuntutinya.
Aulia bilang kalau ia akan ke rumah Satria untuk menjadi pembantu. Satria kaget. Tak lama mobil Ayah Satria datang.
Ayah Satria menjelaskan kesatria bahwa Aulia adalah ART yang ditugaskan oleh nenek Satria di Bandung untuk membantu mereka.