Kritikus budaya pop, Kim Hern Sik mengatakan, saat bintang K-pop melewati masa jaya, mereka kehilangan platform untuk berkomunikasi dengan penggemar mereka.
Baca Juga: 9 Street Style RM BTS, Bikin ARMY Makin Oleng Sama Leader yang Smart dan Manly Ini
"Bagi mereka, YouTube adalah platform untuk mereka dapat terus berinteraksi dengan mereka dan tetap menjadi bintang," kata dia.
Tapi hal ini bukannya tanpa resiko. Menurut Hern Sik, tanpa adanya manajemen atau sistem, menjaga kualitas konten bisa menjadi hal sulit. Di sisi lain, mereka bisa kehabisan ide untuk konten mereka.
Di sisi lain, beberapa penyanyi seperti Yoobin yang dulu bergabung dalam grup Wonder Girls pada tahun 2007 memilih menjalankan bisnis.
Baca Juga: Sinopsis Lie After Lie Episode 14 : Lee Yoo Ri Dicampakan, Yeon Jung Hoon Menjauh
Setelah grupnya bubar pada 2017, dia mendirikan perusahaan manajemen RRR ("real recognition real") Entertainment dan menjabat sebagai CEO. Mantan rekannya, Hyerim, bergabung dengannya sebulan kemudian.
Mereka yang bertahan
Pada kenyataanya, memang tak tak semua idola k-pop memudar popularitasnya bahkan saat mendekati usia akhir 30 tahun atau masa karir tujuh tahun. Grup TVXQ dan Super Junior contohnya.
Masing-masing mereka tercatat sudah memiliki pengalaman bernyanyi selama 17 dan 15 tahun dan masih menikmati popularitas di berbagai belahan dunia.