Terungkap, Pencipta Google Maps Ternyata Bukan Larry Page dan Sergey Brin, Cek Faktanya

27 September 2020, 19:49 WIB
/Dini Yustiani/jurnalgaya.com

JURNAL GAYA - Kata tersesat, hampir jarang terdengar lagi saat kita sudah mengenal Google Maps.

Beruntung, 15 tahun lalu para kreator Google mencetuskan sebuah teknologi yang bisa melacak suatu lokasi dengan akurat, sekali pun kita asing dengan tempat tersebut.

Dengan adanya Google Maps, pada traveler pun perlu lagi membawa peta kertas atau sibuk bertanya pada warlok alias warga lokal saat tersesat di suatu tempat.

Siapakah sang pencetus Google Maps? Belum banyak orang mengetahui, aplikasi pencarian lokasi yang lahir 8 Februari 2005 ini adalah hasil kolaborasi Google dengan dua kakak beradik asal Denmark Lars dan Jens Eilstrup Rasmussen.

Baca Juga: Jelang MotoGP Catalunya 2020 Terjadi Insiden Motor Terbakar, Paha Pembalap Membara

Baca Juga: Mpok Risma Peserta Masterchef Indonesia Bilang I Love You, Chef Juna: Astagfirullah

Pada suatu hari di tahun 2004, Rasmussen bersaudara menyumbangkan idenya kepada Google tentang peta digital yang mampu melacak sebuah lokasi dengan akurat dan mudah diperbesar maupun diperluas.

Gayung bersambut, ide Rasmussen pun diterima Google dengan baik dan langkah berikutnya pihak Google membeli Where 2 Technologies, sebuah perusahaan yang dikawal Rasmussen bersaudara.

Belum selesai cerita, saat itu Google kembali membeli perusahaan bertajuk Keyhole yang mengembangkan software visualisasi bumi atau istilah sekarang, Google Earth.

Baca Juga: 3 LINK LIVE STREAMING GRATIS MotoGP Catalunya 2020, Ajang Pembuktian Keperkasaan Tim Yamaha 

Baca Juga: Link Live Streaming Tottenham Hotspur vs Newcastle United, Son dan Kane Jadi Warning

Dibentuk lah tim yang digawangi 50 personel yang khusus meracik teknologi Google Maps. Dengan berbagai onak duri, akhirnyan 8 Februari 2005, Google Maps resmi diluncurkan di Amerika Serikat, kemudian menyusul Inggris setelah dua bulan rilis. 

Saat itu, Google mengakui bukan yang pionir untuk urusan peta karena Yahoo Maps sudah menghadirkannya sejak tahun 2002.

Namun Google tak puas jika disebut sebagai pengikut. Saat itu juga Google Maps tancap gas mengoptimalkan berbagai teknologi yang membuat performanya lebih aduhai dari Yahoo Maps.

Baca Juga: Film Pengkhianatan G30S PKI, Hidayat Nur Wahid: JAS MERAH!

Benar saja, kini Yahoo Maps tenggelam dan Google Maps lah yang kini menjadi penunjuk lokasi paling andal si seluruh dunia.

"Google Maps bukan yang pertama, namun teknologi Google Maps menawarkan terobosan baru dalam hal peta digital di tengah masyarakat.Pada akhirnya Google Maps yang lebih dikenal dan menjadi andalan publik yang tidak bisa diremehkan lagi," ujar Gary Gale, seorang ahli dari perusahaan peta Ordnance Survey yang dikutip JurnalGaya dari Guardian, Minggu 27 September 2020.

Melintasi usianya yang ke-15, Google Maps tak pernah berhenti menginovasi fiturnya. Kini, Google terus memperkuat akurasinya sesuai dengan kata kunci  yang dimasukkan pada mesin pelacakan. 

Baca Juga: Jungkook BTS Standar Kecantikan Baru Dunia, Geser James Dean, dengan Fesyen Uniknya

"Misi kami adalah menciptakan peta seluruh dunia, sebuah bumi yang bisa Anda jelajahi," ungkap John Hanke, Founder Keyhole dan mantan Vice President Google Geospatial Division sampai tahun 2011.

Lalu ada pula Street View yang menjadi fitur penunjang dari Google Maps yang kontroversial tapi terbukti populer. Layanan itu rilis pertama kali di 2006 dan merekam beberapa kota di Amerika Serikat. Lalu diluncurkan di Eropa, Jepang serta Australia pada 2008.

Usut punya usut,  Street View adalah ide dari pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin.Larry dan Sergey berkeliling kampus Stanford. Larry mengambil foto dengan kamera DSLR dan menyatukan gambar-gambarnya. Jadi itu adalah ide dari mereka," papar Hanke.

Dini Yustiani/jurnalgaya.com

Google Maps sampai juga di era pandemi di tahun 2020. Saat dunia terguncang Covid-19, aplikasi navigasi Google Maps pun hadir untuk meminimalisir penularan. 

Dikutip JurnalGaya dari pikiran-rakyat.com, Minggu 27 September 2020,  Google Maps hadir dengan fitur yang sangat berguna di masa pandemi Covid-19.

Saat ini Google Maps menghadirkan sebuah fitur khusus yang berperan melakukan tracking zona hotspot Covid-19.

BacaJuga: Masterchef Indonesia Episode 2 Season 7, Sore Ini Bisa Tahu Finalis yang Lolos Dapat Apron

Dengan fitur ini, masyarakat bisa lebih waspada ketika mengetahui di mana zona yang terdapat banyak pasien Covid-19.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari World of Buzz, fitur terbaru dari google tersebut diberi nama Covid-19 Info.

Jika fitur Covid-19 ini diaktifkan, pengguna bisa melakukan tracking zona merah Covid-19 yang ada di suatu wilayah.

Caranya Google Maps akan menunjukan jumlah kasus/pasien Covid-19 yang terjadi di suatu daerah tertentu. Jumlah kasus Covid-19 yang ditampilkan bukanlah angka real-time.

Informasi yang disampaikan Google Maps tersebut merupakan jumlah kasus Covid-19 dari 100 ribu orang dalam satu minggu terakhir.

Google Maps memang saat ini sedang banyak membuat fitur-fitur berguna untuk bisa ikut meredam laju pandemi Covid-19.

Salah satunya adalah fitur baru bernama Popular Times dan Busyness yang bisa melacak keramaian di suatu tempat berdasarkan waktu real-time.*** 






 

Editor: Dini Yustiani

Tags

Terkini

Terpopuler