Network
JURNAL GAYA - Pandemi Covid-19 tak menghalangi gerak tren fashion di dunia, termasuk mode di ranah tas.
Meski ruang gerak masih terbatas, fashionista tetap membutuhkan item tas untuk melengkapi gayanya. Namun beda dari sebelum pandemi, belanja online kini menjadi opsi baru karena jam operasional mal atau pusat belanja dibatasi.
Menangkap tren gaya tas 2021, local pride asal Bandung Wanderlust juga memperkuat lini produk tasnya dengan ciri khas dan keunikannya tersendiri.
Baca Juga: LINK STREAMING Best of BTS Livestream 24 jam di MTV, Sedang Berlangsung
Dengan keuletan dan ketekunannya, Susilo Hari Cahyono sebagai owner mampu membawa produk dengan merek Wanderlust Bag yang semula hanya dipasarkan melalui website https://www.wanderlust-bag.com dan Instagram @wanderlustbag.official menjadi lebih luas.
Bahkan kini merambah ke marketplace agar lebih dekat dengan konsumennya. Menurutnya, kualitas Wanderlust Bag tidak kalah dengan brand luar negeri, karena beberapa tempat produksinya juga memproduksi brand luar yang harganya jauh lebih mahal.
Sudah dua tahun, Hari panggilan akrabnya, menekuni bisnis tas pinggang. Kini Hari merasa lebih bersyukur lantaran apa yang ditekuninya dalam 2 tahun terakhir memberikan manfaat. Tidak melulu keuntungan materi, tetapi juga mampu memberdayakaan warga lain untuk dapat meneruskan hidupnya dengan keterampilan sendiri.
Baca Juga: Minho SHINee Masih Membungkuk 90 Derajat Kepada Kim Heechul, Ini Sebabnya
"Belum banyak brand indonesia yang bisa tembus sampai ke pasar internasional. Dan saya ingin mencapainya. Tapi yang lebih penting dari usaha yang berjalan dan keuntungan bahwa apa yang kita lakukan bisa membantu perekonomian orang sekitar. Itu kepuasan tak ternilai," ujar Hari kepada JurnalGaya.
Wanderlust Bag yang awalnya hanya menyediakan tas pinggang, sekarang telah mengembangkan produknya dari tas pinggang, sling bag hingga ke Cosmetic Bag.
"Ada beberapa model tas yang di jual. Wanderlust Bag menjual tas pinggang kekinian yang dengan model yang bisa di pakai pria atau pun wanita pada umumnya," ungkap Hari.
Baca Juga: Enggak Nyangka! Ariel Noah Ternyata Pernah Dikeroyok 5 Preman
Tak seperti brand lainnya, meski berkualitas Wanderlust Bag menjual produknya lebih terjangkau, dan siap mengirim produk ke seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua.
Wanderlust Bag menjual produknya untuk pria dan wanita, dengan range harga yang terjangkau Rp 100.000 - 300.000. Dengan kualitas premium, produknya pun diterima dengan baik di pasar.
"Wanderlust Bag bisa di posisi ini dengan selalu melakukan riset terlebih dahulu. Berbisnis susah-susah gampang, maka saya berhati-hati dalam setiap pengambilan keputusan," ujarnya.
Saat ini Hari telah memfokuskan seluruh waktunya untuk mengembangkan Wanderlust Bag menjadi brand nomor 1 di Indonesia dan masuk ke kancah Internasional. Dia percaya bahwa untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan fokus pada satu bidang, tidak boleh lompat-lompat industri.
Komitmen ini pun membuat Wanderlust Bag bisa bertahan di tengah kondisi sulit akibat pandemi Covid-19 yang memukul berbagai sektor bisnis. Meski saat ini Wanderlust Bag ikut terpukul, namun sampai saat ini Wanderlust Bag masih bisa menjual produknya sebanyak 20-40 tas perhari
"Wanderlust Bag tetap sustain dikondisi sekarang karena menyediakan barang yang harganya cukup terjangkau, dan kami beradaptasi dengan masuk ke marketplace juga. Saya berharap merek fashion Indonesia bisa menjadi nomor 1 di dunia mengalahkan merek ternama, karena sebagian besar merek ternama di luar negeri tersebut juga banyak diproduksi di Indonesia," tambahnya.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Purwakarta Selasa, 23 Februari 2021. Pagi sampai siang cuaca berawan
Meski situasi sedang sulit, dia pun tidak berhenti berupaya dan berinovasi. Wanderlust Bag berencana memperluas pangsa pasarnya ke model tas wanita dan melengkapi produknya. Apalagi 30% pembeli Wanderlust Bag sekarang adalah wanita, ia pun bersemangat untuk mengembangkan produknya di segmen ini.
"Di masa pandemi yang tidak menentu ini, kami ingin membuat tempat produksi dan store sendiri di Jakarta agar bisa menekan harga produksi. Harapannya, harga bisa lebih terjangkau karena di kondisi ekonomi yang tidak menentu, pelanggan lebih pemilih dan berhati-hati ketika berbelanja," tutup Hari. ***
