Berdasarkan rekam medis, diketahui hormon testosteron Aprilia lebih tinggi, tak hanya itu di dalam organ dalamnya pun tak ada organ tubuh yang mestinya dimiliki perempuan.
Ia pun menegaskan Aprilia memang berjenis kelamin laki-laki. Namun lantaran kurang pengetahuan, saat dilahirkan orang tua dan paramedis di kampung Aprilia memutuskan salah satu prajuritnya yang juga mantan atlet bola voli ini sebagai perempuan.
"Sebetulnya kelainan pada sistem reproduksi ini cukup sering terjadi, jadi bahkan menempati peringkat kedua dari jumlah kasus yg biasa terjadi untuk kelahiran bayi laki-laki," kata Andika.
"Menurut data, di setiap bayi laki yang lahir ada, satu yang alami kelainan. Atau empat orang setiap seribu kelahiran bayi laki-laki," jelas dia.
Setelah hasil rekam medis keluar dan dijelaskan secara rinci kepada Aprilia, Andika mengaku menawarkan anak buahnya itu untuk menjalani operasi correction surgery di RSPAD Gatot Subroto.
Disebutkan, Aprilia pun menerima hasil pemeriksaan medis tersebut bahkan menyetujui untuk melakukan operasi perbaikan.
"Jadi saya konsultasi tawarkan apa yang bisa kami bantu untuk dia. Akhirnya Sersan Manganang rupanya sambil dengan excited. Ini yang ditunggu-tunggu, saya hadirkan tim RSPAD, kemudian lakukan pemeriksaan lengkap dengan menggunakan seluruh fasilitas kesehatan kami," tandasnya.***