Sejumlah Tanaman yang Disebut dalam Al-Qur'an Berpotensi Dikembangkan Jadi Obat Covid-19

- 12 Maret 2021, 18:11 WIB
Guru Besar Bidang Farmasetika Universitas Islam Indonesia (UII) Prof Yandi Syukri.
Guru Besar Bidang Farmasetika Universitas Islam Indonesia (UII) Prof Yandi Syukri. / (ANTARA/HO/Humas UII)/

JURNAL GAYA - Guru Besar Bidang Farmasetika Universitas Islam Indonesia (UII) Prof Yandi Syukri menyebutkan sejumlah tanaman yang potensial dikembangkan menjadi obat COVID-19 terkandung dalam Kitab Al-Qur'an.

"Menemukan data ilmiah dari Al Quran belakangan ini meningkat seiring dengan penyelidikan ilmiah modern. Banyak ayat dalam Al Quran yang menjelaskan pentingnya tumbuhan," kata Yandi saat menyampaikan pidato ilmiah dalam Rapat Terbuka Senat Milad Ke-78 UII di Kampus UII, Yogyakarta, Jumat, 12 Maret 2021.

Menurut dia, dari 27 spesies tumbuhan yang disebutkan dalam Al Quran dan Hadits, beberapa yang mudah ditemukan yaitu jinten hitam (habatussauda), madu, bawang putih, kurma, labu, zaitun, adas, delima, anggur, kayu arak atau siwak (untuk sikat gigi), bawang merah, tin, jelay, dan jahe.

Baca Juga: Jhoni Allen Tidak Ambil Pusing Digugat Kubu AHY, ‘Katanya Cukup Mengadu Pada Tuhan Saja’

Di antara tanaman tersebut yang sangat potensial untuk dikembangkan untuk pengobatan COVID-19 yaitu jahe, serta jinten hitam (habatussauda).

Menurut dia, salah satu studi pemodelan molekul (molecular docking) untuk memprediksi interaksi protein host-virus di lokasi masuknya SARS-CoV-2 menunjukkan efek penghambatan konstituen jahe (Zingiber officinale) sebagai penghambat masuk virus SARS-CoV-2 dengan menggunakan semua protein inang dan asal virus.

Selain itu, jahe merupakan suplemen peningkat kekebalan alami, serta bahan penyusun formulasi herbal yang direkomendasikan oleh Badan POM sebagai tindakan pencegahan untuk meningkatkan kekebalan tubuh setelah wabah COVID-19.

Baca Juga: Bansos DKI Jakarta Cair 2 Kali di Maret 2021, Segera Cek corona.jakarta.go.id

"Sehingga sebagai penghambat masuk SARS-CoV-2 jahe juga dapat menjadi suplemen yang aman dan andal untuk memitigasi COVID-19 untuk mengurangi infektivitas karena juga memiliki aktivitas antibakteri dan pendorong imunitas," kata dia.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x