Hari Tuberkulosis Sedunia, Ahli Paru Sebut Penyakit TB Kian Rentan Saat Pandemi Covid-19

- 24 Maret 2021, 13:49 WIB
Hari Tuberkulosis Sedunia, Ahli Paru Sebut Penyakit TB Kian Rentan Saat Pandemi Covid-19.
Hari Tuberkulosis Sedunia, Ahli Paru Sebut Penyakit TB Kian Rentan Saat Pandemi Covid-19. /pixabay.com/nastya_gepp

JURNAL GAYA - Momentum Hari Tuberkulosis Sedunia yang diperingati hari ini, Selasa 24 Maret, disoroti lebih lebih tajam mengingat penyakit ini berkaitan juga dengan pandemi Covid-19.

Tepat di Hari Tuberkulosis Sedunia, Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Tjandra Yoga Aditama merinci dampak pandemi Covid-19 pada pengendalian dan kemajuan program TB di dunia termasuk Indonesia.

Menurutnya, penyakit TB menyumbangkan dampak cukup signifikan pada pandemi Covid-19. Setiap pihak pun harus memperhatikan persoalan serius ini, tak hanya di saat Hari Tuberkukosis Sedunia saja.

Baca Juga: Sinopsis Love Story SCTV Rabu 24 Maret 2021, Duh Nadin Merajelela Saat Tahu Ken Putus dengan Maudy

Pemodelan yang dibuat Stop TB Partnership dan Imperial College, Avenir Health, Johns Hopkins University dan USAID memperkirakan disrupsi akibat COVID-19 dapat membuat indikator kemajuan program TB dunia mundur ke situasi di 2013-2016.

"Jadi kemunduran 5 sampai 8 tahun," kata dia dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari ANTARA, Rabu 24 Maret 2021.

Studi lain menyimpulkan, deteksi TB global menurun rata-rata 25 persen dalam 3 bulan sehingga akan ada peningkatan kematian akibat TB sebanyak 190 000 orang. Artinya untuk kawasan WHO Asia Tenggara akan ada penambahan 100.000 kematian.

"Kalau pada 2018 ada 1,49 juta kematian akibat TB di dunia maka akibat pandemi COVID-19 maka di tahun 2020 dapat terjadi 1,85 juta kematian di dunia," ungkap Tjandra.

Baca Juga: Sinopsis Love Story SCTV Rabu 24 Maret 2021, Duh Nadin Merajelela Saat Tahu Ken Putus dengan Maudy

Halaman:

Editor: Dini Yustiani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x