Kemenkes Temukan Kasus Virus Corona Pertama di Indonesia, Siti Nadia Tarmizi: Iya, di Wilayah DKI Jakarta

- 5 April 2021, 16:40 WIB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi ungkap temuan kasus pertama di Indonesia.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi ungkap temuan kasus pertama di Indonesia. /Tangkapan Layar YouTube Kementerian Kesehatan/



JURNAL GAYA - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengonfirmasi varian Corona Eek atau E484K yang terdeteksi muncul di wilayah DKI Jakarta merupakan temuan kasus pertama di Indonesia.

"Iya, di wilayah DKI Jakarta," katanya saat dikonfirmasi ANTARA melalui pesan singkat terkait temuan kasus pertama E484K di Indonesia, Senin, 5 April 2021.

Siti Nadia mengatakan pemeriksaan spesimen E484K dilakukan oleh otoritas terkait di Indonesia sejak Februari 2021.

"Tetapi dilaporkannya (temuan kasus) pada dua atau tiga hari yang lalu di GISAID oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman," katanya saat ditanya, kapan E484K di temukan di Jakarta.

Baca Juga: Menghadapi Babak 8 Besar Piala Menpora 2021, Persib Mulai Latihan Kembali Selasa Besok

Eijkman adalah lembaga penelitian pemerintah yang bergerak di bidang biologi molekuler dan bioteknologi kedokteran. Lembaga ini bernaung di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi.

Sementara GISAID merupakan organisasi nirlaba yang bergerak di bidang bank data yang saat ini menjadi acuan untuk data genom virus corona SARS- CoV-2.

Namun, Siti Nadia belum memberikan keterangan lebih rinci terkait informasi seputar varian virus Corona E484K yang dimaksud.

Sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus tersebut, Siti Nadia beserta jajaran terkait sedang melakukan pelacakan kasus untuk mendeteksi potensi penularan penyakit berdasarkan kontak erat.

Baca Juga: Presiden Jokowi Banjir Kritikan Usai Hadiri Pernikahan Atta dan Aurel, Anang Hermansyah Ucapkan Terima Kasih

"Kita sedang melaksanakan pelacakan kasus kontak," katanya.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito kepada wartawan di Istana Negara mengatakan upaya skrining dilakukan terhadap kedatangan Warga Negara Asing (WNA) dan Warga Negara Indonesia (WNI) guna mengantisipasi penularan virus E484K.

"Tentunya, pemerintah mempertahankan proses skrining WNA dan WNI yang datang dari luar negeri masuk ke Indonesia," kata Wiku.

Baca Juga: Korban Jiwa Mencapai 68 Orang, Data Terbaru BNPB Korban Banjir Bandang dan Tanah Longsor di NTT

Wiku mengatakan varian virus Corona yang dinamakan E484K merupakan hasil mutasi dari varian B117. Mutasi E484K terjadi pada protein spike. Mutasi serupa ditemukan pada varian Afrika Selatan dan Brasil.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x