Selama Pandemi Angka Konsumsi Sayur Mayur Warga Indonesia Minim

- 29 April 2021, 12:05 WIB

 

JURNAL GAYA – Selama Pandemi COVID 19 angka konsumsi sayur mayur masyarakata Indonesia masih rendah. Hal ini berdasarkan survey PT East West Seed Indonesia (Ewindo) sebagai produsen benih sayuran hibrida bersama UPN Yogyakarta.

 "Pandemi tidak membuat kesadaran masyarakat tergugah untuk mengonsumsi lebih banyak sayuran padahal masyarakat menyadari manfaatnya untuk meningkatkan imun," beber Nur Fajrina, peneliti benih dari Ewindo dalam webinar, Rabu 28 April 2021.

Pada Survei tersebut menunjukkan pandemi Covid-19 tidak lantas merubah perilaku konsumsi sayuran masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia. Survei menunjukkan konsumsi sayuran masih rendah.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Desak Pemerintah Kucurkan Dana Rp1 Triliun dari APBN untuk Partai Politik

Walaupun masyarakat menyadari pentingnya asupan sayuran untuk menjaga kesehatan, ternyata setelah adanya pandemi tidak terjadi peningkatan konsumsi sayuran. "Pada dasarnya masyarakat paham manfaat sayuran, namun sebagian besar tidak termotivasi untuk mengonsumsi lebih banyak sayuran," ujar Nur.

Hasil survei menunjukkan bahwa 76,4 persen responden memilih kesehatan sebagai alasan memilih sayuran dalam menu harian selama pandemi. Namun peningkatan konsumsi sayuran hanya terjadi pada 58,2 persen responden dan sisanya mengatakan tidak mengalami perubahan apa-apa.

Bahkan beberapa jenis sayur yang dikonsumsi seperti kangkung turun 11persen sementara bayam tumbuh 6 persen dan caisim 3 persen.

Pemahaman tinggi tentang manfaat sayuran tidak serta merta meningkatkan konsumsi. Kebiasaan makan tinggi karbohidrat menjadi kebiasaan yang turun menurun dan untuk mengubahnya membutuhkan usaha cukup besar.

Baca Juga: Sandra Dewi Over Protektif Dimasa Pandemi COVID 19 Pada Anak, Sampe Parno untuk Keluar Rumah

Halaman:

Editor: Yugi Prasetyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x