Network
JURNAL GAYA - Di mulai dari dunia hiburan artis, penyiar Radio dan presenter Ronal Surapradja kini mulai merambah ke dunia fashion
Ronald Surapradja ini mencoba peruntungan dengan membangun bisnis di bidang fashion ini Idenya berawal dari keisengannya membuat celana untuk salat jumat.
Karena Pandemi yang membatasinya untuk pergi ke luar, membuatnya lebih banyak memiliki waktu untuk merenung dan mencari jawaban
Termasuk memaknai hadis yang isinya "Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan". Ini adalah ide awal dari alasan saya membuat Lawlaka ujarnya.
Pemaknaan tersebut sejalan dengan kesukaan saya terhadap kain nusantara seperti batik, lurik, tenun dll.
Corat coret berubah jadi desain yang lebih serius, termasuk eksplorasi motif batik, lurik, dan tenun dari berbagai daerah di Indonesia.
Hasilnya ide mengalir deras. Saya kira selain passion ada campur tangan illahiyah didalamnya
Baca Juga: Sinopsis Cinta Amara SCTV, 2 Desember 2021, Aulia Panik, Amara Demam dan Masuk Rumah Sakit
Uniknya desain Lawlaka itu limited, dalam artian bukan model artikelnya tapi motif batik, lurik, atau tenunnya tidak diproduksi dalam jumlah banyak.
Model bisa sama tapi motif dan warna bisa berbeda. Dalam perkembangannya lebih banyak desain untuk daily yang bisa dipakai di berbagai kegiatan.
Lawlaka bisa menjadi jawaban untuk mereka yang menyukai kain nusantara tapi tidak seperti baju batik umumnya dimana pola batik ada di seluruh pakaian.
Itulah kenapa Lawlaka hanya menggunakan kain nusantara sebagai aplikasi untuk menghindari kebosanan pola yang repetitif.
Hal itu membuat desain terlihat modern sekaligus menunjukan jati diri bangsa di saat bersamaan.
Saat ini Lawlaka sedang terus menambah jumlah model dan artikel.
Produk Lawlaka bisa didapatkan secara online di Instagram @Lawlaka.Indonesia, website www.lawlaka.com, e-commerce seperti Shopee (lainnya menyusul), agen dan distributor di banyak wilayah di Indonesia.
Sementara untuk departement store, Lawlaka bekerjasama dengan Metro Plaza Senayan dengan harapan akan bertambah di mall atau kota lainnya.
Satu tahun lalu Lawlaka dibuat dengan niat sederhana, berkarya dengan kain khas nusantara.
Satu tahun ini kami belajar bahwa membangun sebuah brand di saat yang menantang ini tidaklah mudah, tapi kami bertahan dan berkembang berkat dukungan pelanggan setia.
Di era sinergi dan kolaborasi ini, suka cita kami rasakan ketika 23 Paskal memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan pameran pertama kami.
Pameran kecil ini kami beri nama PASKAL (Pasamoan Lokal), berasal dari bahasa Sunda yang berarti pertemuan lokal.
Kenapa lokal? Karena Lawlaka dibuat oleh orang Bandung.
Pameran ini terbuka untuk siapapun dan akan berlangsung di Lobby Cai 23 Paskal Bandung tanggal 26-28 November 2021.
Pameran ini juga akan dimeriahkan oleh kehadiran figur publik, pimpinan daerah, musisi, hingga budayawan.
Terakhir, kenapa saya menamakan brand fashion saya ini Lawlaka?
Baca Juga: 2 Tahun PRMN, Content Creator Bermodal Baca-Tulis Sanggup Hasilkan Jutaan Rupiah
Lagi lagi diambil dari hadis.
Kali ini dari hadis qudsi “lawlaka, lawlaka, maa khalaqtu al-aflaka” yang artinya ”Jika bukan karena engkau, jika bukan karena engkau (wahai Muhammad), Aku tidak akan menciptakan ufuk (alam) ini.”
Pandemi ini membuat sisi spiritualitas saya meningkat,Semoga begitupun dengan rejeki pungkasnya.
***
