Baca Juga: ENHYPEN dan 6 Grup Idola K-Pop Lainnya Raih Posisi Puncak di Chart Album Dunia Billboard, Selamat!
Selain itu, sirkulasi produk di Kerabat Store juga akan mereplikasi pola yang dilakukan oleh mal dengan mengganti produk dan tema interior maksimal empat bulan sekali. Dengan demikian masyarakat akan sulit membedakan antara Kerabat Store dengan mal.
"Mungkin tiap empat bulan ganti tema yang ditampilkan, ikuti saja cara mal melakukan rotasi barang biar orang yang datang tidak bisa membedakan antara kerabat store dengan mal," tutur kang Emil.
Hal itu merupakan visi Pemda Provinsi dan Dekranasda Jabar untuk meningkatkan ekonomi lokal agar bersaing di pasar besar.
"Ekonomi lokal sedang didorong semaksimal mungkin agar bisa bersaing di pasar yang besar," ucapnya.
Untuk lebih meningkatkan penjualan, Kang Emil meminta produk yang dijual di Kerabat Store tetap dipasarkan pula lewat platform digital atau e-commerce. Menurutnya Jabar memiliki kelebihan dibanding daerah lainnya yaitu market atau populasi besar yang harus bisa dimanfaatkan.
"Kelebihan Jabar marketnya itu besar karena populasinya banyak," ujar Kang Emil.
Kuncinya, lanjut dia, di era COVID-19 ini Dekranasda harus kreatif dalam memasarkan produk khususnya di platform digital dan memanfaatkan konten di media sosial.
"Bisnis e-commerce akan naik ribuan triliun rupiah dalam hitungan 10 tahun karena jual beli online ini akan jadi aktivitas sehari-hari, apalagi Jabar kelebihannya marketnya terbesar se-Indonesia," ungkap Kang Emil.