Network
JURNAL GAYA - Persib harus angkat koper lebih dulu di Piala Presiden 2022 kali ini, setelah mengalami kekalahan telak dalam adu penalti.
Pertandingan antara Persib melawan PSS Sleman di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung berakhir dengan skor 2-4 untuk kekalahan Persib.
Drama adu penalti terpaksa dilakukan antara Persib vs PSS Sleman karena skor pertandingan sampai 90 menit berakhir dengan skor imbang 1-1.
Persib terlihat kurang agresif dalam melakukan serangan dan tusukan-tusukan ke area pertahanan lawan.
Kekurang agresifan Persib dimanfaatkan PSS Sleman sehingga pemain lawan Boaz Salossa berhasil menjebol gawang Persib Bandung.
Gol balasan dari Persib Bandung berhasil disarangkan Marc Klok ke gawang PSS Sleman melalui hadiah penalti di menit 85.
Drama adu penalti yang menegangkan, kurang berhasil dieksekusi punggawa Persib Bandung. Hanya dua pemain yang berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik.
Persib Bandung harus bertekuk lutut pada PSS Sleman 2-4. Hanya dua pemain Persib yakni Marc Klok dan Rachmat Irianto yang berhasil menjebol gawang PSS Sleman.
Sementara tendangan Erwin diblok Ridwan dan Achmad Jufriyanto melambung dari gawang.
Di pihak lawan, pemain PSS, Ze Valente, Bagus Nirwanto, Hambali Tolib, dan Rifky Dwi berhasil menjalankan tugasnya sebagai eksekutor penalti.
Baca Juga: Fakta Baru Nam Joo Hyuk, Teman Sekelas Bersaksi Tak Ada Bullying Semasa Sekolah, Begini Katanya
Angkat koper lebih awal dari klub lainnya, Persib Bandung akan segera move on menatap kompetisi reguler di Liga Indonesia.
Hal tersebut dikemukakan Robert Alberts, Jumat, 1 Juli 2022 dikutip Jurnal Gaya melalui laman resmi klub Persib setelah menelan pil pahit timnya harus mengakui keunggulan PSS Sleman di kandangnya sendiri.
"Sekarang, kami memiliki waktu yang cukup untuk bisa mempersiapkan diri menghadapi Liga. Itu adalah hal positif," kata Robert setelah pertandingan.
Pertandingan Jumat malam tersebut diakui Robert ada kekurangan dari tim asuhannya yang tampil kurang greget dan agresif dalam menyerang lawan.
"Di babak pertama, kami tidak membuat banyak peluang, tidak menusuk dari sayap dan membuat situasi berbahaya di dalam kotak penalti lawan. Di babak kedua, kami juga tidak cukup baik dalam menguasai bola," jelasnya.***
