JURNAL GAYA- Tertarik dengan konsep sustainable fashion dan mode etnik, mahasiswa Melbourne menyambangi ISLAMIC Fashion Institute (IFI) Bandung, Senin, 30 Januari lalu.
Kali ini, IFI menerima kunjungan mahasiswi dan dosen RMIT Public University, Melbourne, Australia secara luring setelah beberapa lama menjalin komunikasi secara daring karena alasan pandemi.
Para mahasiswa ini didampingi oleh 1 mahasiswa dari MBA ITB dan 1 siswa IFI yang secara penuh ikut serta di setiap kegiatan mereka di Jakarta dan Bandung. Peserta kunjungan diterima oleh Founder IFI Irna Mutiara, Direktur IFI Hannie Haerani, dan jajaran instruktur IFI.
IFI menyambut kunjungan ini dengan tangan terbuka dan dengan senang hati memperkenalkan program, gedung, dan insight tentang bisnis busana muslim di Indonesia disampaikan Founder IFI, Irna Mutiara.
Paparan Irna ini sangat menarik perhatian hampir seluruh peserta. Hal ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang disampaik mengenai materi terkait, juga mengenai isu-isu hangat secara global seperti fashion ethics dan sustainable fashion.
Dua topik yang secara bertahap telah IFI kampanyekan dan terapkan dalam berbagai bentuk kurikulum dan program kerja.
Peserta juga diajak mengunjungi Balai Besar Tekstil (BBT) - Kementrian Perindustrian, mitra IFI dalam upaya pembentukan Islamic Fashion District di kawasan tersebut.