Network
JURNALGAYA - Tak ada yang bisa menghentikan Liverpool musim lalu. Bahkan pandemi global tidak dapat mencegah The Reds mengklaim gelar Liga Inggris pertama mereka.
Musim ini, bagaimanapun, tampaknya tim Jurgen Klopp menghadapi ujian yang lebih berat. Ujian itu mungkin tidak selalu dilakukan oleh tim lawan.
Cedera menjadi halangan terbesar bagi Liverpool musim ini, dengan sejumlah tokoh kunci menghabiskan waktu dalam perawatan.
Pertama, Alisson Becker dan Jordan Henderson dipaksa masuk ke ruang fisio, sebelum Virgil van Dijk mengalami cedera ACL yang bisa membuatnya absen selama sisa musim 2020-21.
Kemudian, saat The Reds tampak lebih mantap mengikuti berita buruk itu, Fabinho mengalami masalah hamstring.
Pemain Brasil itu menggantikan Van Dijk di bek tengah, memberi Liverpool keseimbangan dalam kemenangan atas Ajax dan Sheffield United, dan cederanya datang pada waktu yang paling buruk.
Setelah beradaptasi menyusul cederanya Van Dijk, Klopp kini harus beradaptasi lagi dan berusaha mengimbangi absennya pemain asal Belanda itu di pusat pertahanan dan Fabinho di tengah lini tengahnya.
Baca Juga: Sebut Presiden Prancis Tak Beradab! Mahathir Ungkap Aksi Pembantaian Jutaan Orang
Tapi tidak ada waktu bagi pelatih Jerman untuk mengasihani dirinya sendiri.
Untungnya bagi Klopp, Thiago Alcantara diperkirakan akan bugar kembali segera setelah mengalami cedera dalam derby Merseyside yang sama yang membuat Van Dijk mengalami cedera.
Pembalap Spanyol itu bisa menjadi solusi untuk kedua masalah sehingga bisa membantu Liverpool bermain dengan cara berbeda untuk tutupi beberapa masalah cedera mereka.
Thiago telah menempatkan dirinya sebagai pengumpan bola paling produktif di Liverpool, dengan rata-rata 80,5 operan per 90 menit sejauh musim ini (sesuai WhoScored).
Pemain berusia 29 tahun itu adalah master umpan sejati dalam kondisi yang tidak dimiliki Klopp sebelumnya. Dia mampu mengendalikan permainan dari dalam, mendorong dan menarik rekan setimnya di Liverpool lebih tinggi ke lapangan dengan cara apa pun yang dia suka.
Dia juga bisa memberikan perlindungan kepada empat bek Liverpool. Bukan melalui tekel dan intersepsi (meskipun rata-rata 1,5 intersepsi per 90 menit sangat terhormat), tetapi melalui pelestarian penguasaan bola.
Baca Juga: Habib Rizieq Pulang ke Tanah Air Usai Ziarah Wada', Spanduk Penyambutan Membentang di Sejumlah Titik
Ini adalah metode yang menjadikan tim hebat Pep Guardiola di Barcelona sebagai salah satu unit pertahanan terkuat dalam permainan meskipun kerentanan pertahanan mereka mencolok dan Thiago adalah sosok yang sempurna untuk membuatnya berhasil bagi Liverpool.
Premisnya sangat sederhana - jika lawan tidak menguasai bola, mereka tidak dapat menyakiti Anda. Dengan Van Dijk berpotensi absen musim ini, dan Fabinho serta Joel Matip meragukan, strategi ini akan melindungi siapa pun yang bermain di pertahanan tengah saat mereka absen.
Tentu saja, sudah lama sejak 'Tiki-Taka' dalam bentuk paling murni terlihat di level elit permainan Eropa. Guardiola menetapkan zeitgeist untuk seluruh era olahraga dengan mengaku penguasaan bola dengan segala cara, tetapi lawan pada akhirnya menemukan cara efektif untuk melawan gagasan semacam itu.
'Tiki-Taka' hidup dalam bagaimana sepak bola tingkat elit teknis sekarang, tetapi harus diadaptasi dari waktu ke waktu.
Ini bukan taktik jangka panjang untuk Liverpool. Gaya gegenpressing mereka di bawah Klopp telah bekerja terlalu baik selama dua hingga tiga musim terakhir sehingga mereka kehilangannya pada titik ini.
Tetapi sebagai cara untuk menjembatani kesenjangan antara situasi saat ini yang dihadapi Liverpool saat ini dan titik di mana Van Dijk dan Fabinho kembali beraksi, itu tentu saja merupakan pilihan.
Baca Juga: Cara Baru Bayar QRIS, Unggah QRIS ke ShopeePay Dari Galeri Ponsel
Kedatangan Thiago dari Bayern Munich di musim panas selalu memberikan Liverpool sejumlah cara berbeda untuk bermain dan Klopp sekarang mungkin ingin memanfaatkannya, bahkan jika itu mungkin terjadi.
Pemain Spanyol itu bukan bek dan dia jauh dari pengganti langsung baik untuk Fabinho atau Van Dijk, tetapi dia bisa mengurangi dampak ketidakhadiran mereka.***
