Intip Tempat Wisata Baru di Bandung 2022, Ada Wisata Kebon di Cipadung! CEK LOKASINYA

21 Januari 2022, 06:47 WIB
Intip Tempat Wisata Baru di Bandung 2022, Ada Wisata Kebon di Cipadung! CEK LOKASINYA /Humas Bandung/

JURNAL GAYA - Buat kamu yang di Bandung, saat ini ada tempat wisata baru loh, namanya Warung Kebon (Warbon) Cipadung Kulon.

Warung Kebon alias Warbon berlokasi di RW 10, dekat kantor Kelurahan Cipadung Kulon, Kecamatan Panyileukan, Warung Kebon menawarkan integrasi urban farming.

Ada satu tempat yang menarik perhatian di Warung Kebon, yakni leuit. Apa itu Leuit?

Leuit merupakan tempat menyimpan persediaan beras bagi masyarakat Sunda pada zaman dulu. Bentuknya mirip rumah panggung mini. Bangunannya terbuat dari kayu dan anyaman bambu.

Baca Juga: Inilah 5 Fakta Menarik Lisa BLACKPINK Sebagai Brand Ambassador Dunia Celine Makin Bersinar dan Berkarisma!

“Wah, sudah lama enggak lihat leuit. Jadi ingat masa kecil. Di sini juga banyak tanaman-tanaman sayuran dan buah ya dari hasil Buruan SAE. Tadi saya sudah minum tiga jenis minuman. Ada telang, jeruk, sekarang mah mau coba teh hangat aja,” ujar Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat berkunjung ke Warung Kebon.

Lahan seluas 3.000 meter persegi ini memiliki beragam varian agro edukasi. Di jalur kanan, terdapat tanaman sayuran hijau berjajar. Ada cabai, sawi, pakcoy, jeruk nipis, tomat, dan terong.

Ada juga tanaman-tanaman buah dan herbal di lahan seberangnya, seperti kumis kucing, lavender, pohon mangga, dan rambutan. Bahkan ada pula tanaman telang yang sedang hit belakangan ini.

Bukan hanya tanaman, pengunjung juga bisa melihat lima rumah lebah yang ada di Warung Kebon ini. Kepala Pengelola Warbon, Hani Yuhani menjelaskan, hewan-hewan ternak di sini semuanya termasuk dalam kategori langka dan unggul, misalnya saja lebah. Lebah di sini termasuk jenis primitif yakni, lebah klanceng.

Baca Juga: MASYA ALLAH, 15 Keutamaan Hari Jumat yang Diturunkan Allah SWT, Sedekah Dilipat Gandakan 700 Kali Lipat

"Orang-orang juga biasanya sebut dengan nama madu trigona. Madu ini termasuk jenis yang lumayan mahal karena lebahnya juga merupakan jenis langka ya. Tergantung berapa mililiter. Untuk 200 ml saja itu kira-kira bisa sampai Rp170.000," ujarnya.

Tak hanya lebah, ada ternak unggul lainnya juga di Warung Kebon ini. Ada ayam pelung, ayam ciung, dan bebek yang juga sedang mereka kembangbiakkan di sini.

Selepas lelah berkeliling, pengunjung bisa melipir ke warung jajajan yang tersedia. Di warung ini, tak hanya menjual makanan, tapi juga hasil dari olahan sampai baik organik maupun anorganik. Hani memaparkan, tujuan akhir dari Warbon ini memang untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.

Hani menjelaskan, sejak berdiri pada Mei 2021, tujuan adanya Warbon ini memang untuk mengedukasi masyarakat, terutama kaum muda agar lebih melestarikan lingkungannya.

Baca Juga: LINK NONTON Suster EL SCTV Jumat 21 Januari 2022: DRAMA! Devan Yakini Nara Adalah Suster El

Bagi Hani, sekarang sudah bukan lagi zamannya “Jangan buang sampah sembarangan”, tapi harus berganti ke “Olah sampah sampah jadi bernilai ekonomi”.

“Dari dulu sampai sekarang, masalah lingkungan itu selalu terpinggirkan. Kalau pemerintah saja yang bergerak pasti sulit, harus ada dukungannya juga dari masyarakat untuk mengedukasi tentang lingkungan,” jelasnya.

“Kita ajarkan masyarakat memilih sampah dan mengolahnya. Ada yang jadi bahan kerajinan seperti dompet. Ada juga yang berupa pupuk cair organik (PCO) dan pupuk kering. Hasil panen tanaman juga kita bantu pasarkan lewat online,” tambah Hani.

Warbon ini pun menjadi pusat kegiatan para aktivis lingkungan. Salah satu yang terlibat ialah komunitas Barang Bekas Antik (Rastik).

Baca Juga: Jelang Persalinan Aurel Hermansyah, Ini reaksi Atta Halilintar Saat Lihat Kondisi Baby A

Founder dan creator Rastik, Enie Mualifah mengatakan, pengunjung yang datang ke Warbon bisa belajar membuat prakarya menggunakan barang-barang bekas elektronik.

"Tiap Selasa kami datang ke sini untuk memberikan pelatihan cara mengelola limbah elektronik jadi beragam karya seni yang antik," ujar Enie.***

 

Editor: Dini Yustiani

Tags

Terkini

Terpopuler