5 Fakta Sejarah Waterleideng Tjibadak Yang Akan Segera Dipugar Pemkot Bandung

25 Agustus 2020, 18:55 WIB
Gedong Cai, keberadaanya akan dipugar menjadi destinasi wisata dan sumber mata air oleh pemkot Bandung /humaspemkotbandung/istimewa/

JURNALGAYA.- Dibeberapa sudut Kota Bandung masih ada sejumlah bangungan bersejarah peninggalan pemerintah Belanda. Salah satunya adalah Gedong Cai yang berada di kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap Kota Bandung.

 Keseriusan pemerintah Kota Bandung, untuk menata kawasan tersebut diungkapkan oleh Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana usai mengunjungi bangungan yang dibangun pada tahun 1912 tersebut.

 "Ini sudah ada sejak tahun 1921. Memang kelihatannya butuh perhatian juga dari PDAM bisa dimanfaatkan sebagai salah satu sumber air baku. Karena kelihatannya kurang perhatian," Ujar Yana. Selasa 25 Agustus 2020.

Baca Juga: Bu Tejo, Ungkap Ucapan yang Viral Jadi Meme Tak Ada di Naskah

 Lalu ada fakta sejarah apa saja dari Gedong Cai yang rencananya akan ditata menjadi kawasan wisata sejarah sekaligus sebagai salah satu sumber mata air bagi penduduk kota Bandung. Kita simak penelusurannya di bawah ini yah.

 1. Jalan Sersan Surip

Lokasi dari gedong cai atau waterleideng Tjibadak ini berada tidak jauh dari kampus UPI Bandung tepatnya disamping terminal ledeng ada jalan Sersan Surip. Nama Sersan Surip sendiri diabadikan menjadi nama jalan bersama dengan Sersan Bajuri, karena ke dua sersan tersebut terlibat pertempuran sengit dengan tentara Gurkha pada 19 Desember 1945. Pada pertempuran heroik disekitar gedung Isola, Letnan Hamid gugur bersama tiga anak buahnya. Dua diantaranya adalah sersan bajuri dan sersan surip yang namanya diabadikab menjadi nama jalan di kawasan tersebut.

 

2. Waterleideng Tjibadak

Masyarakat sekitar lebih mengenal waterleideng Tjibak sebagai gedong cai atau gedung air. Untuk menuju bangunan yang masih cukup terawat ini perlu perjuangan karena jalannya menanjak dan berupa jalan tanah yang rimbun oleh tanaman perdu dan rerumputan liar. Diperlukan waktu tempuh 30 sampai 60 menit untuk mencapai gedong cai yang berada tepat di sebuah ceruk jurang. Pohon aren dan dan sejumlah pohon bambu tumbuh subur di sekitar bangunan menandakan memang diwilayah tersebut air tanahnya masih cukup bagus.

 

3. Sumber Mata Air

Dari koleksi arsip KITLV, pada tahun 1920 kawasan ledeng adalah sebuah perkampungan dengan nama Kampung Cibadak. Disini ada mata air yang besar, sehingga oleh pemerintah Belanda dibuat sebuah bangunan untuk melindungi sekaligus memanfaatkannya untuk keperluan sehari-hari. Pipa pipa saluran air berukuran besar ditanam disekitar wilayah ini untuk dialirkan, sehingga muncul istilah air ledeng atau leiding dalam bahasa belanda yang bararti pipa saluran.

 

4. Diresmikan Walikota Bandung Bertus Coops

Bertus Coops, pada bulan Agustus 1920 resmi menjabat sebagai Walikota Pertama Kota Bandung. Dibawah kepemimpinannya, Kota Bandung banyak melakukan pembangunan seperti pembangunan jalan Bragaweg dan meresmikan Waterleideng Tjibadak untuk kebutuhan air minum warga Kota Bandung kala itu.

 

5. Cidadap dan Cikendi

Selain mata air cibadak ini, dikawasan tersebut masih ada dua sumber mata air lainnya yaitu Cidadap dan Cikendi. Dalam tradisi tutur, Cidadap mengandung arti air yang disadap, namun keberadaan dari kedua mata air ini masih harus ditelusuri secara mendalam.

Nah, itu tadi 5 sejarah unik dari Gedong Cai dan mata air cibadak yang rencananya akan dipugar oleh pemerintah Kota Bandung saat ini.***

Editor: Gayatri Pinandito

Tags

Terkini

Terpopuler