Sudah Ada Sejak 1975, Ini 3 Ciri Khas Bubur Ayam Mang Endang Sasak Gantung.

26 September 2020, 08:08 WIB
Bubur ayam mang endang sasak gantung, sudah ada sejak tahun 1975 /JurnalGaya/denny suryadharma/

JURNALGAYA. Akhir pekan telah tiba, jadi saatnya kembali mengeksplor wisata kuliner di Kota Bandung. Nah kali ini karena beberapa ruas jalan di Kota Bandung kembali di tutup jadi gowes pagi menyusuri beberapa jalan yang lenggang.

Dari jalan Asia Afrika, sepeda diarahkan menuju jalan sasak gantung untuk mencoba bubur ayam mang endang yang sudah mulai berjualan sejak tahun 1975.

 

Baca Juga: Mudahnya Bayar Tagihan Rumah Selama di Rumah Aja

 

Baca Juga: Menyesap Kopi Gayo di Tengah Hawa Sejuk Jayagiri



Tidak ada papan nama, hanya sebuah roda besar berwarna biru terang menjadi cirinya. Beberapa bangku kayu panjang jarang sekali kosong, karena pelanggan nya datang silih berganti.

Jika sedang penuh, kadang bangku kayu di sebuah warung kecil yang merangkap jadi penjual arang kayu jadi tempat duduk pelanggan bubur ayam mang endang ini.

 

Baca Juga: Dinar Candy Mengaku Disantet Seseorang, Ini Kirimannya yang Mengerikan



"Pertama kali jualan tahun 1975, di depan SKKP Negeri 1 Bandung Jalan Kautaman Istri. Dulu harganya masih Rp. 100,- " Ujar mang endang.

Setelah dari SKKP lalu berjualan di daerah sasak gantung dekat SD Asalam dan hingga saat ini tidak pindah tetap di jalan sasak gantung.

 

Baca Juga: Riset ITB soal Potensi Tsunami 20 Meter di Selatan Jawa, BMKG: Jangan Panik



Lalu apa sih, keistimewaan dari bubur ayam mang endang ini? Nah, kita bedah satu persatu dibawah ini yah.

1. Panas

Nah, ciri khas dari bubur ayam mang endang ini adalah panasnya awet karena memakai bara api arang. Jadi dari suapan awal sampai akhir tetap panas. Nah, air yang disediakan juga selalu dalam keadaan panas. Air Teh tubruk nya juga dimasak dengan panas dari arang, jadi ada sedikt aroma bakarannya jadi sensasi rasa tersendiri.

 

Baca Juga: Persahabatan Luis Suarez dan Lionel Messi yang Terpukul dengan Keputusan Barcelona



2. Porsinya besar

Satu porsi bubur mang endang ini cukup besar, dan bisa ditambah sate usus ayam jika masih kebagian. Karena jika agak siangan sate usus yang ditaburi serundeng ini habis tak bersisa.

Meski porsinya besar, tapi harganya ramah di kantong karena di bandrol Rp.6000,- sedangkan sate ususnya Rp.1.000 satunya.

 

Baca Juga: Malam Nanti Chelsea Melawan West Brom, Silva Diprediksi Akan Memulai Debutnya Di Liga Inggris



3. Bawang Goreng Garing

Nah, ciri khas lainnya dari bubur ayam mang endang ini adalah taburan bawang gorengnya yang gurih dan garing. Banyak pelanggannya yang minta ekstra bawang gorengnya.

Jadi sebelum mengeksplore jantung kota Bandung, tidak ada salahnya sarapan terlebih dahulu di bubur ayam mang endang. Setelah itu lanjut menyusuri jalan Asia Afrika dan Braga mencari spot foto yang menarik untuk di up date di sosial media kamu.

Editor: Gayatri Pinandito

Tags

Terkini

Terpopuler