Pandemi, Angkasa Pura II Fokus Gairahkan 19 Bandara

- 24 Agustus 2020, 10:55 WIB
Seorang penumpang berjalan untuk memeriksa dokumennya di Bandara Soekarno Hatta di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Jakarta, Indonesia 21 Mei 2020.*
Seorang penumpang berjalan untuk memeriksa dokumennya di Bandara Soekarno Hatta di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Jakarta, Indonesia 21 Mei 2020.* /REUTERS/
 
JURNALGAYA---Sektor penerbangan berperan penting dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) di tengah pandemi global COVID-19. 
 
Menurut President Director PT Angkas Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin,
 PT Angkasa Pura II dan stakeholder di tengah pandemi ini fokus menggairahkan kembali penerbangan di 19 bandara.
 
“Strategi yang kami tetapkan adalah kembali ke bisnis inti (back to the core business), yakni bisnis aeronautika. Bersama stakeholder," ujar Muhammad Awaluddin dalam siaran persnya, Senin (24/8).
 
Muhammad Awaluddin menjelaskan, PT Angkasa Pura II menjalankan tiga strategi yakni meningkatkan utilisasi slot  penerbangan, pengaktifan kembali rute-rute yang sempat ditutup karena pandemi, dan peningkatan frekuensi penerbangan di rute yang telah aktif. 
 
"Di saat bersamaan, kami juga menjalankan Safe Travel Campaign guna memberi keyakinan kepada masyarakat,” katanya.
 
Tiga strategi itu, kata dia, dijalankan sejak Juli 2020 atau sekitar 3-4 bulan sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia. Pihaknya, berupaya menggerakkan permintaan melalui penawaran. "Dan hasilnya, pada Juli – Agustus, indikator menunjukkan bahwa pemulihan penerbangan di 19 bandara PT Angkasa Pura II sudah terlihat,” kata Muhammad Awaluddin. 
 
Menurutnya, keberhasilan strategi menggerakkan permintaan/demand melalui penawaran yang diterapkan sejak Juli 2020, dapat dilihat di bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia yakni Bandara Soekarno-Hatta.
 
Muhammad Awaluddin mengatakan, transportasi udara memiliki 3 kelebihan dibanding dengan moda transportasi lainnya. Pertama, fleksibilitas, ditandai dengan besarnya jumlah  pergerakan, misalnya jika ada permintaan/demand yang cukup besar maka maskapai pasti akan membuka rute atau meningkatkan frekuensi penerbangan. 
 
 
Kedua, kata dia, penerbangan juga memiliki kapasitas yang ditandai dengan kemampuan/daya angkut yang cukup besar dan dapat dimobilisasi secara cepat. Ketiga, konektifitas, dimana moda transportasi udara adalah moda transportasi yang paling cepat dan efisien untuk membuka akses ke dan dari suatu daerah. Apalagi, Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
 
Adapun bandara-bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II saat ini adalah Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Kualanamu (Deli Serdang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Silangit (Tapanuli Utara).
 
Lalu, Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Supadio (Pontianak), Banyuwangi, Radin Inten II (Lampung), Husein Sastranegara (Bandung), Depati Amir (Pangkalpinang), Sultan Thaha (Jambi), HAS Hanandjoeddin (Belitung), Tjilik Riwut (Palangkaraya) dan Kertajati.***Qiya Ameena
 
 
 

Editor: Nadisha El Malika


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x