Dialog 4 Mata Jokowi-HRS, Cak Nun: Kita Rakyat Percaya yang Mana?

9 Desember 2020, 07:32 WIB
Cak Nun saat sedang memberikan materi pada warga yang berkumpul /Instagram.com/@rampakmaiyah

JURNALGAYA - Muhammad Ainun Nadjib atau Emha Ainun Najib atau lebih dikenal Cak Nun hari ini trending Twitter. Namanya trending setelah mengusulkan pertemuan Presiden Joko Widodo dan Habib Rizieq Shihab (HRS).

"Sambil menunggu presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam rakyatnya, sekarang saatnya terjadi dialog empat mata antara Jokowi dengan Habib Riziq. Di-'wali'-i misalnya oleh Pak Jusuf Kalla dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri)," ujar Cak Nun dikutip dari caknun.com, Selasa 8 Desember 2020.

Cak Nun menyebut setelah dialog Jokowi dengan Rizieq bisa disusul dialog-dialog berikutnya antar berbagai kelompok dan stakeholders bangsa ini.

Baca Juga: Cak Nun Trending Twitter: Rakyat Punya Salah Apa Kepadamu?

Usulan tersebut ditolak Kantor Staf Kepresidenan (KSP). Mereka beranggapan tidak ada masalah antara Jokowi dan HRS.

Cak Nun. Tangkap layar YouTube CakNun.com

Buat yang penasaran, berikut tulisan lengkap Cak Nun:

6 orang rakyat Indonesia mati ditembak. Menurut FPI yang salah Polisi, menurut Polisi yang salah FPI. Kita rakyat mendengarkan dan percaya ke yang mana?

Baca Juga: Cucu Buya Hamka Beberkan Kronologi Halal Haram Ucapkan Selamat Natal di Indonesia

Semua keruhnya permusuhan yang tak habis-habis ini adalah akibat yang tidak diurus sebabnya secara mendasar.

Semua pertengkaran nasional yang tak ada ujungnya ini karena semua pihak tidak mempelajari, mendewasai dan membijaksanai manajemen jarak antara musyawarah menuju mufakat dalam Sila-4 Pancasila.

Ini momentum untuk menguji apakah bangsa kita punya tokoh dengan jiwa kepemimpinan, berkecerdasan dan berkebijaksanaan pemimpin.

Baca Juga: Terkuak, Buya Hamka Pilih Mundur dari Ketua MUI Ketika Menteri Agama Minta Ini

Sambil menunggu Presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam (6) rakyatnya: sekarang saatnya terjadi Dialog 4 mata antara Jokowi dengan Habib Riziq. Di“wali”i misalnya oleh Pak Jusuf Kalla dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri).

Bisa disusul dialog-dialog berikutnya antar berbagai kelompok dan stakeholders bangsa ini. Prinsip yang harus dicapai:

1- Menang bersama, bukan menangan sendiri

2- Semua insyaallah menjadi lerem dan tenang oleh pertemuan itu

3- Tidak boleh ada yang dipermalukan. Menang tanpo ngasorake. Yang menang NKRI, Persatuan Kesatuan, Bangsa dan Rakyat Indonesia. Win-win Game.

Baca Juga: 7 Selebriti yang Bertarung di Pilkada 2020, Ada Sahrul Gunawan hingga Adly Fairuz, Siapa Pilihanmu?

Kita punya Pancasila, kita pelaku Demokrasi, kita punya warisan wisdom luar biasa dari sejarah masa silam. Kita pastikan apapun yang terlanjur terjadi, pada akhirnya yang menang adalah bangsa dan rakyat Indonesia.***

Editor: Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler