WASPADA Bencana Hidrometeorologi Intai Indonesia, Siaga dari Banjir Bandang hingga Badai Tropis

3 November 2021, 06:38 WIB
WASPADA Bencana Hidrometeorologi Intai Indonesia, Siaga dari Banjir Bandang hingga Badai Tropis /Pixabay @ralph w lambrecht

JURNAL GAYA - Dampak La Nina yang menyebabkan bencana hidrometeorologi, kini tengah mengancam Indonesia.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, meminta seluruh elemen masyarakat untuk waspada dengan datangnya La-Nina menjelang akhir tahun ini.

Demikian pula di wilayah Bandung Raya, seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Cimahi dan Bandung Barat, bencana hidrometeorologi mengintai masyarakat dengan beragam fenomena seperti banjir, banjir bandang, longsor, angin kencang dan sebagainya.

"Saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina, yaitu sebesar -0.61 pada Dasarian I Oktober 2021. Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang dan kita harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina 2021/2022 yang diprakirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah - sedang, setidaknya hingga Februari 2022," ujar Dwikorita, dikutip dari situs BMKG, Rabu 3 November 2021.

Baca Juga: Inilah Evolusi Season's Greetings BTS dari Masa Ke Masa, Penasaran? Yuk Kepoin  

Menurutnya, mengacu pada kejadian La Nina tahun 2020 lalu, hasil kajian BMKG menunjukkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada November-Desember-Januari terutama di wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali hingga NTT, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan.

Maka La Nina tahun ini diprediksikan relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20 - 70% di atas normalnya.

Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi.

Dwikorita juga mengingatkan agar pemerintah daerah, masyarakat, dan semua pihak terkait dengan pengelolaan sumber daya air dan pengurangan risiko bencana yang berada di wilayah yang berpotensi terdampak La-Nina.

Baca Juga: Inilah Daftar Peringkat 10 Besar Penyanyi dan Aktris Bintang Teratas Hasil Survei Power People 2021

"Semua harus bersiap segera untuk melakukan langkah pencegahan dan mitigasi terhadap peningkatan potensi bencana Hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang atau puting beliung ataupun terjadinya badai tropis," bebernya.

Sementara itu Plt. Deputi Bidang Klimatologi Urip Haryoko menambahkan, hasil monitoring perkembangan musim hujan tahun 2021/2022 bahwa 19,3% wilayah zona musim di Indonesia telah memasuki musim hujan.

Beberapa zona musim Indonesia yang telah mengalami musim hujan tersebut meliputi wilayah Aceh bagian tengah, Sumatra Utara, sebagian besar Riau, Sumatra Barat, Jambi, sebagian besar Sumtera Selatan, Lampung bagian barat, Banten bagian timur, Jawa Barat bagian selatan, Jawa Tengah bagian barat, sebagian kecil Jawa Timur bagian selatan, sebagian Bali, Kalimantan Utara, sebagian besar Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan bagian selatan dan timur, Kalimantan tengah bagian timur, Pulau Taliabu, dan Pulau Seram bagian selatan.

Hal ini menunjukkan kesesuaian dengan prediksi prakiraan awal musim hujan 2021/2022 BMKG sebagaimana disampaikan sebelumnya oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring di bulan Agustus (26/8/2021) yang lalu bahwa awal musim hujan di wilayah Indonesia, akan maju lebih dini mulai Oktober.

"Perlu diwaspadai fenomena cuaca ekstrem yang sering muncul, seperti hujan lebat, angin puting beliung, angin kencang meskipun periodenya singkat tapi sering memicu terjadinya bencana hidrometeorologi," katanya.

Dijelaskannya, kewaspadaan dalam menghadapi musim hujan ini selain wilayah-wilayah yang langganan atau berpotensi banjir dan longsor, lebih waspada lagi pada periode puncak musim hujan yang diprediksi akan dominan terjadi bulan Januari dan Februari 2022. ***

 

Editor: Dini Yustiani

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler