Musim Penghujan Datang Jabar Siaga Satu, Gubernur: Masyarakat Bantu Kami Jaga Saluran Air dari Sampah

10 November 2021, 15:05 WIB
Ilustrasi Hujan lebat. /Pixabay /

JURNAL GAYA - Musim hujan yang melanda rata di seluruh wilayah Jawa Barat menjadi perhatian masyarakat Jabar dan pemerintahan provinsi yang dipimpin Ridwal Kamil sebagai gubernurnya.

Pihak BMKG (Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika) sendiri sudah memperingatkan masyarakat untuk berhati-hati menhadapi curah hujan yang tinggi dan lebat untuk seminggu ke depan.

Ridwan Kamil atau akrab dipanggil Kang Emil sebagai Gubernur Jawa Barat mengimbau para bupati dan wali kota serta kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Jabar untuk selalu bersiap menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi.

Jajaran pimpinan wilayah diimbau untuk siaga satu menghadapi musim hujan.

Seperti dikutip dari ANTARA, Rabu, 10 November 2021, dalam sebuah upacara memperingati para pahlawan di Taman Makam Pahlawan Cikutra Kota Bandung, Kang Emil meminta agar seluruh daerah meningkatkan kesiagaan menghadapi potensi bencana.

"Saya sudah mengimbau kepala daerah bupati wali kota, kepala BPBD siaga satu di musim hujan ini," kata Ridwan Kamil di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Kota Bandung.

Baca Juga: Lokasi SAMSAT Keliling Online Subang, Rabu, 10 November 2021

Berdasarkan data yang ada di badan terkait, menurut Kang Emil, musim hujan diperkirakan akan berlangsung sampai awal tahun 2022.

Untuk itu jajarannya harus mempersiapkan dua potensi bencana yang biasanya terjadi saat musim hujan lebat, yakni banjir dan tanah longsor.

“Ini musim hujan sampai Februari-Maret, musim hujan itu biasanya mengakibatkan dua potensi kebencanaan, satu banjir yang sering kita lihat, kedua adalah longsor biasanya di daerah yang miring,” kata Kang Emil menjelaskan.

Baca Juga: Lokasi SAMSAT Keliling Online Garut, Rabu, 10 November 2021

Untuk masyarakat Jawa Barat yang dipimpinnnya Gubernur Ridwan Kamil yang juga merupakan mantan Wali Kota Bandung satu periode, mengimbau untuk memelihara saluran air dan gorong-gorong yang merupakan salah satu penyebab banjir.

Saluran air yang tersumbat akan menjadikan air membanjiri jalanan dan menghalangi lalu lintas kendaraan dan manusia. 

Untuk itu Kang Emil mengimbau masyarakat untuk membuang sampah pada tempat-tempat yang telah disediakan tidak sembarangan di mana saja apalagi sampai ke saluran air dan sungai-sungai yang ada di sekitar lingkungannya.

“Untuk banjir saya mengimbau masyarakat, karena sebagian dari potensi banjir datang dari sampah yang bikin mampet di gorong-gorong di saluran oleh sampah, mari kita jaga kebersihan, kurangi potensi banjir dengan kitanya disiplin,” katanya tegas.

Baca Juga: INFO PENTING! Lokasi SAMSAT Keliling Online Karawang, Rabu, 10 November 2021

Beberapa cara dilakukan untuk mencegah banjir datang kembali diantaranya dengan membangun berbagai infrastruktur pengendali banjir.

Salah satunya yang sedang dalam proses pengerjaan adalah Kolam Retensi Andir di sekitar daerah Dayeuhkolot dan Baleendah Kabupaten Bandung yang rencananya akan selesai pada dua bulan ke depan.

“Pemerintah terus mengupayakan pengurangan bencana termasuk dua bulan lagi selesai danau (kolam) retensi di Andir untuk melengkapi Danau (Kolam) Retensi Cieunteung dalam mengatasi potensi banjir di Citarum,” katanya.

Dengan infrastruktur pengendali banjir, kata Kang Emil, bencana alam akan berangsur berkurang jika musim hujan tiba.

Menurut Kang Emil saat ini banjir masih terjadi tetapi volumenya bisa dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dan mengalami penurunan yang signifikan.

“Jadi masih ada (banjir), tapi media boleh bandingkan volumenya sudah berkurang tidak berlama-lama seperti dulu. Tetapi, kita tidak boleh takabur bagaimanapun itu fenomena alam. Tapi ikhtiar dari kami adalah melakukan pengurangan dengan apapun program dan metode untuk mengatasi kebencanaan,” katanya.***

Editor: Dini Yustiani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler