Kejar Target ENDEMI, Bandung Genjot Akselerasi Vaksinasi COVID-19 Yana: Prokes Dulu, Kasus Masih Tinggi!

4 Maret 2022, 21:08 WIB
Kejar Target ENDEMI, Bandung Genjot Akselerasi Vaksinasi COVID-19 Yana: Prokes Dulu, Kasus Masih Tinggi! /Humas Bandung/

JURNAL GAYA - Bandung gencar melakukan akselerasi vaksinasi COVID-19 untuk mengejar target berakhirnya masa pandemi menuju endemi.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, dengan akselerasi atau percepatan vaksinasi, herd immunity (kekebalan kelompok) akan terbentuk sehingga endemi yang dicita-citakan bersama bisa terwujud.

Jika nantinya pandemi ini bisa berubah menjadi endemi, Yana mengatakan, relaksasi (pelonggaran) aktivitas akan kembali dilakukan. Masyarakat bisa beraktivitas dengan normal seperti dulu lagi.

"Selain disiplin prokes seperti jaga jarak dan bermasker, salah satu upayanya juga dengan vaksinasi karena dengan ini bisa membentuk herd imunity kita semua," ucap Yana pada program Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Jumat 4 Maret 2022.

Baca Juga: UPADATE Kasus TANGMO NIDA, Polisi Thailand Sebut Ada Unsur Kelalaian dan Keterangan Palsu dari Saksi

Sampai saat ini, Yana menyampaikan, sudah 15 persen masyarakat di Bandung melakukan vaksinasi booster atau dosis 3. Sedangkan untuk vaksinasi dosis 1 sudah mencapai 112 persen dan dosis 2 telah menyentuh angka 100 persen.

"Ini salah satu ikhtiar kita juga. Pemerintah pusat sudah menyampaikan, tadinya jarak dari dosis 2 ke dosis 3 itu harus 6 bulan. Tapi, sekarang sudah jadi 3 bulan," jelasnya.

"Meskipun kalau kita baca, di negara-negara luar sudah banyak yang tidak mewajibkan masker. Tapi, tentunya kita tetap harus hati-hati," ujarnya.

Selain disiplin prokes dan percepatan vaksinasi, Yana mengimbau, masyarakat juga perlu menggunakan apliasi Peduli Lindungi. Dengan aplikasi ini, kondisi warga bisa lebih mudah terdeteksi.

Baca Juga: Yana Diusulkan Jadi Wali Kota Bandung Definitif, Lewat Rapat Paripurna DPRD:

"Karena dengan kita menggunakan peduli lindungi, kita jadi tahu kondisi orang yang datang, bisa terlihat dari statusnya. Apakah hijau, kuning, merah, atau bahkan hitam," katanya.

"Ini juga salah satu cara mengurangi risiko penyebaran covid-19 ke orang-orang yang akan datang di tempat-tempat relaksasi," paparnya.

Sebab, dari informasi terbaru, kasus aktif covid-19 Bandung masih tinggi. Data dari covid19.bandung.go.id, penambahan kasus aktif per Kamis, 3 Maret 2022 mencapai 1.300 orang.

"Memang per kemarin masih terjadi penambahan kasus itu di angka 1.300, Meski beberapa hari lalu kita sempat di angka 500-600," ungkapnya.

Baca Juga: Andin Melahirkan, Fans Ikatan Cinta Unggah Foto Baby Biru yang Ganteng

"Maka dari itu, penting sekali untuk menaati prokes, kurangi kegiatan yang menimbulkan potensi kerumunan. Kami sangat butuh dukungan dari masyarakat itu sendiri," pungkasnya.***

Editor: Dini Yustiani

Tags

Terkini

Terpopuler