Menko Mahfud MD Akan Gelar Rapat Antar Kementerian Bahas Tragedi Kanjuruhan

3 Oktober 2022, 08:47 WIB
Akibat kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang setidaknya 13 kendaraan dilaporkan rusak. (Foto: PMJ News/Istimewa) /

JURNAL GAYA - Tragedi Kanjuruhan yang menelan korban jiwa sebanyak 131 orang (update terbaru versi Kemenkes) menorehkan luka bagi banyak fans sepak bola di tanah air.

Pemerintah yang diwakili Menko Polhukam Mahfud MD bertindak cepat untuk menginvestigasi kasus tragedi kemanusiaan di dunia sepak bola Indonesia. 

Untuk itu, Mahfud siap untuk menggelar rapat antar kementerian untuk membahas dan menentukan langkah berikutnya.  

Seperti dikutip dari PMJ News, Senin 30 Oktober 2022, pemerintah bersungguh-sungguh dalam menindaklanjuti serta menyelesaikan masalah tragedi Kanjuruhan, Malang.

"Presiden setelah tadi pagi menyampaikan instruksi langsung kepada masyarakat Indonesia dan juga langsung juga meminta saya untuk segera secepatnya tidak boleh lebih dari 24 jam ke depan untuk mengadakan rakor lintas kementerian dan lembaga serta organisasi terkait untuk mengambil langkah-langkah," tutur Mahfud, melansir kanal YouTube Kemenko Polhukam RI, Minggu, 2 Oktober 2022.

Baca Juga: Sinopsis Suami Pengganti 3 Oktober 2022: OTW Cerai, Saka Bongkar Kehamilan Palsu dan Perselingkuhan Dita-Dion

Rapat itu nantinya dijadwalkan pada hari Senin, 3 Oktober 2022 pukul 09.00 WIB di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat.

"Besok jam 09.00 WIB. Saya mengundang rapat koordinasi bersama Menko PMK, Menteri Kesehatan, Menpora, Mendagri, Menteri Sosial, Panglima TNI, Kapolri, KONI, PSSI saya undang ke kantor saya untuk membicarakan hal-hal tersebut," jelasnya.

Dalam video keterangannya tersebu, Mahfud menyebutkan beberapaagenda yang rencananya akna dibahas dalam rakor antar kementerian tersebut.

Pertama melakukan penelitian jika kemungkinan ada pelanggaran hukum atau tindak pidana di dalam peristiwa itu.

Kedua, melakukan rehabilitasi serta penyantunan terhadap korban dan keluarga korban yang sekarang sedang dalam perawatan maupun yang dimakamkan karena meninggal.

Sampai berita ini diturunkan belum ada infolebih lanjut mengenai rakor antar kementerian, menunggu rakor berjalan dan pemerintah memberikan informasi hasil rakor tersebut. 

Baca Juga: Sinopsis Suami Pengganti 3 Oktober 2022: OTW Cerai, Saka Bongkar Kehamilan Palsu dan Perselingkuhan Dita-Dion

Seperti diberitakan dalam Jurnal Gaya, ricuh di Stadion Kanjuruhan Malang yang mengakibatkan tewasnya 131 orang korban termasuk dua orang anggota Polri, menjadi sebuah tragedi nasional. 

Dikutip dari akun Twitternya, Minggu, 2 Oktober 2022, suporter Arema Libra_12 merupakanorang yang berada di Stadion Kanjuruhan Malang dan menjadi saksi mata kericuhan serta meninggalnya teman-teman Aremania di stadion.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Polda Jatim Umumkan 127 Orang Meninggal Akibat Rusuh di Stadion Kanjuruhan Malang

"Disini saya akan coba menceritakan kronologi insiden yang terjadi di kanjuruhan 1 oktober 2022. Dari awal saya masuk stadion (kondisi pemain sedang pemanasan) semua berjalan aman dan tertib hingga kick off pukul 20.00," kata Rezki Wahyu mengawali cerita pandangan matanya.

"Kick off dimulai dan pertandingan berjalan aman, tanpa kericuhan sedikitpun.. Yg ada hanya supporter Arema saling melontarkan psywar ke arah pemain persebaya," saat pertandingan Bonek (suporterPersebaya) tidak berada di stadion karena dilarang. Tidak terbayangkan kalau Bonek pun ada di stadion.

Secara jujur, Rezki Wahyu ungkapkan kalau usai babak pertama, kericuhan kecil mulai muncul.

"Babak pertama selesai, dan saat jeda istirahat, ada sekitar 2-3 kali kericuhan sedikit di tribun 12-13, yang bisa segera diamankan oleh pihak berwenang," ujar Rezki.

"Babak ke-2 berlanjut dan tim persebaya berhasil mencetak gol.nya yang ke-3 Arema FC semakin tampil menyerang menggempur gawang Persebaya, tapi tidak ada gol yang tercipta. Semakin banyak serangan, semakin gemas juga kita sebagai supporter menontonnya...,"

Tragedi dimulai setelah peluit panjang ditiupkan wasit pemimpin pertandingan.

"Hingga peluit akhir dibunyikan Arema tidak bisa menambah golnya, dan harus menerima kekalahan. Disinilah awal mula tragedi dimulai...
Setelah peluit di bunyikan, para pemain arema tertunduk lesu dan kecewa...,"

Baca Juga: MENGEJUTKAN! Rizky Billar Diduga Sudah Miliki Anak Sebelum Menikahi Lesti Kejora, Sosok Ini Ungkap Kebenaranny

Untuk meredakan suasana, pelatih dan manajer tim meminta maaf kepada Aremania.

"Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter. Disisi lain, ada 1 orang supporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Maringa. Terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka."

"Tpi saat aparat memukul mundur supporter di sisi selatan, supporter dari sisi utara yang menyerang ke arah aparat..
Karena semakin banyaknya supporter yang masuk ke lapangan dan kondisi sudah tidak kondusif."

"aparat menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah suppoter yang ada di lapangan"

"Silih berganti supporter menyerang aparat dari sisi selatan dan utara"

"Yang ahirnya, selain hujan lemparan benda dari sisi tribun, di dalam lapangan juga terjadi aksi tembak-tembakan gas air mata ke arah supporter"

Puuhan gas air mata dari aparat membuat para penonton panik dan berhamburan keluar. Di sinilah tragedi dimulai. Termasuk yang ditembakkan ke arah tribun penonton.

"Terhitung puluhan gas air mata sudah ditembakkan ke arah supporter, disetial sudut lapangan telah dikelilingi gas air mata... Ada juga yang langsung dk tembakkan ke arah tribun penonton, yaitu di tribun 10,"

Baca Juga: Jadwal Film Bioskop dan Harga Tiket Tayang Hari Ini, 2 Oktober 2022 di CGV Hartono Mall Yogyakarta

"Para supporter yang panik karena gas air mata, semakin ricuh diatas tribun, mereka berlarian mencari pintu keluar, tapi sayang pintu keluar sudah penuh sesak karena para supporter panik terkena gas air mata."

Kaumperempuan dan anak-anak kecil tidak berdaya melawan arus massa penonton yang berusaha keluar bersamaan.

"Banyak ibu-ibu, wanita-wanita, orang tua, dan anak anak kecil yang terlihat sesak gak berdaya, gak kuat ikut berjubel untuk keluar dari stadion. Terlihat mereka sesak karena terkena gas air mata.... Seluruh pintu keluar penuh dan terjadi macet."

"Di dalam stadion mereka sesak krna gas air mata yang sudah ditembakkan ke berbagai arah Sedangkan untuk keluar stadionpun gak bisa karena macet Penuh sesak di pintu keluar Diluar stadion banyak yang terkapar dan pingsan karena efek terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata."

"dan sekitar pukul 22.30 juga masih banyak insiden pelemparan batu ke arah mobil aparat, dan pengeroyokan Supporter terhadap aparat yang Dianggap mengurung kita didalam Stadion dengan puluhan gas air mata."

Tembakan gas air mata pun terus-menerus terjadi di dalam dan di luar stadion.

"Dan terjadi beberapa tembakan gas air mata kembali di luar stadion.. Lebih tepatnya disekitar tribun 2 Kanjuruhan."

Baca Juga: Sinopsis Suami Pengganti 2 Oktober 2022: Dita dan Dion Akan Segera Dipenjara, Berkat Bukti Milik Anjani

"Kondisi luar stadion kanjuruhan sudah sangat mencekam.. Banyak supporter yang lemas bergelimpangan, teriakan dan tangisan wanita.. supporter yang berlumuran darah, mobil hancur, kata" makian dan amarah... Batu batako, besi dan bambu berterbangan"

Rezki pun merasa dirinyaseteah melihat kerusuhan di Stadion tadi malam, merasa berada di titik nadir sebagai seorang suporter.

"Dan selama saya jadi supporter Arema... Saya dikenalkan Arema oleh orang tua saya saat tahun 2007 hingga saat ini..."

"Hari ini 1 Oktober 2022 adalah titik terendah saya menjadi seorang supporter. Saya masih belum percaya menyaksikan saudara" saya dengan kondisi seperti ini"

Baca Juga: BREAKING NEWS! Polda Jatim Umumkan 127 Orang Meninggal Akibat Rusuh di Stadion Kanjuruhan Malang

Kerusuhan suporter terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu Malam, 1 Oktober 2022.

Awal kejadian saat Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya, beberapa suporter menerobos bench bangku stadion dan masuk ke lapangan untuk protes dan mengkritisi pemain. 

Sampai akhirnya para pemain Arema dan Persebaya dilarikan ke dalam ruang istirahat dan diungsikan melalui kendaraan lapis baja milik kepolisian.

Baca Juga: Intip Gaya Batik Modern Versi 3 Disainer Indonesia, Out of The Box, Tidak Hanya Untuk Kantor dan Kondangan!

Ternyata suporter dari Aremania semakin banyak yang memasuki lapangan dan berhadapan dengan aparat keamanan.

Seperti dilihat dari berbagai tayangan video, situasi semakin tidak terkendali dan aparat akhirnya terpaksa menembakkan gas air mata untuk menghalau para penonton bertindak lebih jauh.

Penonton yang masih berada di barisan tribun berusaha untuk keluar karena panik dengan gas air mata, banyak yang lemas dan tidak kuat sehingga terinjak-injak dan terseret.

Akibatnya banyak penonton yang pingsan dan meninggal, ditolong suporter lainnya untuk dievakuasi.

Info korban meninggal dan terluka masih menunggu data dari pihak kepolisian dan pihak terkait atau panpel pertandingan.

Baca Juga: Jadwal Sholat Wilayah Kota Sukabumi, Sabtu, 1 Oktober 2022, Beserta Doa Setelah Adzan Berkumandang   

Akibat peristiwa tersebut, PT Liga Indones ia Baru (LIB) untuk sementara menghentikan Liga 1 Indonesia musim 2022-2023 selama satu pekan.***

 

Editor: Juniar Rodianur

Sumber: Twitter PMJ News YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler