Teks Khutbah Idul Fitri: 5 Fitrah yang Harus Dikembalikan oleh Ibadah Puasa dan Pelajaran Berharga di Ramadhan

10 April 2023, 12:32 WIB
Teks Khutbah Idul Fitri: 5 Fitrah yang Harus Dikembalikan oleh Ibadah Puasa dan Pelajaran Berharga di Ramadhan /JG/Rizka/Pixabay mohamed_hassan

JURNAL GAYA- Berikut ini ada Teks Khutbah Idul Fitri 2023 yang bisa dijadikan ide ceramah setelah memimpin shalat id. 

Teks Khutbah Idul Fitri 2023 yang kami berikan ini akan selalu kami update selama bulan suci Ramadhan di Jurnal Gaya.

Teks Khutbah Idul Fitri 2023 akan kami sajikan untuk pembaca dengan berbagai macam judul. 

Anda bisa menggunakan Teks Khutbah Idul Fitri 2023 ini dari sekarang sebagai persiapan ketika memberikan khutbah kepada jamaah shalat id nanti.

Baca Juga: Teks Ceramah Singkat Tentang 4 Hal yang Bisa Merusak Pahala Puasa Menurut Hadis Rasulullah

Seperti yang dikutip Jurnal Gaya dari laman Bincang Syariah, inilah Teks Khutbah Idul Fitri 2023 tentang Fitrah yang Harus Dikembalikan dan 5 Pelajaran Berharga dari Puasa Ramadhan.

Assalamualaikum wr. wb

Hadirin Rahimakumullah

Takbir, tahmid dan tahlil mulai malam satu Syawal hingga menjelang shalat Idul Fitri menggema dimana-mana. 

Mulai dari ujung timur dunia hingga ke ujung barat sekalipun kalimat agung ini terlantunkan dengan indahnya dari bibir manis kaum muslimin dengan penuh bahagia.

Ini pertanda kemenangan setelah satu bulan penuh menghabiskan waktu dengan penuh kesungguhan melakukan ibadah puasa khususnya dan ibadah-ibadah lainnya pada umumnya.

Namun, perlu kita dalami dengan merenung bersama-sama sejenak bahwa makna Idul Fitri lebih dari apa yang dipahami oleh kebanyakan kita. 

Idul Fitri tidak hanya melafalkan kalimat takbir saja. Idul Fitri pun juga tidak hanya menampakkan kebahagiaan semata. 

Apalagi ia hanya diartikan dengan acara makan, minum serta menampilkan performa terbaik kita dengan menggunakan baju baru.

Maka dari itu, ijinkan saya dalam kesempatan ini menyampaikan tema 5 fitrah yang harus dikembalikan setelah jalani ibadah puasa dan 5 pelajaran berharga puasa Ramadhan.

Idul fitri secara bahasa merupakan gabungan dari kata idul dan kata fitri. Keduanya memiliki arti dan makna yang beragam. 

Kata id bisa diartikan menengok, menjenguk, kembali, menghitung, mengoreksi dan berulang-ulang. Sementara kata fitri bisa diartikan berbuka, perangai, membelah dan kesucian.

Dalam kaitannya dengan pemaknaan hari raya Idul Fitri ini setidaknya kita sebagai manusia memiliki lima fitrah yang seharusnya dikembalikan oleh ritual puasa Ramadhan.

Baca Juga: Teks Ceramah Singkat Tentang Memahami dan Memaknai Surah An-Nashr di Bulan Suci Ramadhan

Pertama, dengan puasa kita kembali mewujudkan ketaqwaan sejati

Kedua, fitrah beragama

Manusia semenjak masih berada di alam ruh sudah mengikrarkan dirinya serta berjanji bahwa dia sudah mengakui keberadaan Allah swt sebagai Tuhannya sebagaimana yang disinyalir dalam surah al-A’raf: 172,

أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا

“Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. 

Jadi, dari sekian banyak ajarannya adalah apa yang kita lakukan selama satu bulan penuh yaitu berpuasa Ramadhan. 

Dengan menjalankan kewajiban ini Allah swt menginginkan kita yang sudah mulai kotor, lusuh dan jahat kembali pada jalan awal yaitu fitrah dan kesucian.

Ketiga, fitrah sosial

Manusia pada hakikatnya tidak bisa hidup sendirian. Ia pasti butuh yang lainnya. Ia harus bermasyarakat serta bersosial dalam menjalankan kehidupannya agar bisa bertahan hidup. 

Ini pertanda bahwa kehidupan bermasyarakat dan bersosial juga menjadi nilai dasar awal kejadian manusia.

Puasa sebagai ritual sesungguhnya ingin menanamkan nilai-nilai sosial yang mulia ini dalam tatanan hubungan bermasyarakat dan bersosial. 

Agar sendi-sendi kehidupan sosial terformat secara kolektif yang adil, sejahtera serta kedekatan dengan Allah swt yang menjadi puncak dari segalanya.

Keempat, fitrah bersusila

Manusia disamping sebagai makhluk sosial ia juga menjadi makhluk susila. Ia memiliki tingkah laku, perbuatan, tindakan, ucapan dan sikap yang bernilai susila. 

Ia tidaklah sama dengan hewan lainnya yang berjenis binatang. Ia memiliki etika dan moral.

Nabi muhammad saw bersabda,

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَق

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak-akhlak mulia.” (HR. Ahmad)

Puasa menjadi prisai dari semua perkataan, tindakan dan tingkah laku yang tidak baik sehingga kita menjadi pribadai yang memiliki akhlak mulia yang menjadi fitrah kita.

Baca Juga: Teks Ceramah Singkat Tentang Menjadikan Bulan Suci Ramadhan Sebagai Momentum Perkuat Persaudaraan

Kelima, manusia sebagai makhluk yang bermartabat

Secara fitrah manusia diciptakan sebagai makhluk yang bermartabat dan terbaik sebagaimana disinyalir dalam kedua  firman Allah beriut:

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيم

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”

 وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”

Hadirin jamaah rahimakumullah

Lantas, hal apa saja yang menjadi 5 pelajaran berharga puasa Ramadhan?

Pertama, bersabar dari kemaksiatan dan ketaatan

Itulah wujud orang yang berpuasa selama bulan Ramadhan. Ia bisa menahan diri. Ia bisa optimis. Ia bisa kuat. Ia bisa semangat. Dan ia bisa melewati semua kesulitan yang dihadapinya dengan satu hal yang sangat luar biasa yaitu kesabaran. 

Kedua, selalu merasa berada dalam pengawasan Allah Swt

Orang yang berpuasa selalu menjaga dirinya dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa tidak saja hanya karena kesabarannya semata. Melainkan dia merasa diawasi oleh Allah swt.

Ketiga, jihad melawan bisikan diri dan setan

Manusia dan dirinya kadang bermusuhan. Begitu juga setan. Keduanya sama-sama bersekongkol untuk menjatuhkannya ke dalam jurang kemaksiatan. Menjadikan hawa nafsu sebagai panutan.

Keempat, dengan berpuasa dapat merasakan penderitaan fakir miskin

Kelima, puasa Ramadhan mengajarkan persamaan dan kesatuan

Kewajiban puasa Ramadhan berlaku untuk umum. Ia tidak melihat kelas dan jenis sosial. Ia tidak hanya untuk yang miskin saja. Akan tetapi yang kaya juga harus melaksanakannya.  

Demikian khutbah Idul Fitri tentang fitrah yang harus dikembalikan dan 5 pelajaran berharga dari puasa Ramadhan. Semoga ibadah puasa Ramadhan kita dapat diterima oleh Allah.

Sekian Teks Khutbah Idul Fitri 2023. Jika Anda suka maka kami akan menyediakan teks lainnya agar bisa dijadikan ide ceramah Anda.***

Editor: Dini Budiman

Sumber: Bincang Syariah

Tags

Terkini

Terpopuler