Bagaimana rincian gencatan senjata antara Israel dan Hamas? Simak Penjelasannya

24 November 2023, 21:34 WIB
Konvoi angkutan logistik buat rakyat Palestina /JG/Dwi Ayu/IG @Bang_Onim

JURNAL GAYA - Jeda kemanusiaan karena gencatan senjata selama empat hari akan dimulai pada Jumat pagi dan mencakup pembebasan tawanan Hamas dan tahanan Palestina oleh Israel.

Dilansir Jurnal Gaya dari laman Al Jazeera, penghentian singkat pertempuran, yang telah berlangsung sejak 7 Oktober, disambut baik setelah berminggu-minggu pemboman intensif dan memburuknya kondisi kemanusiaan di Gaza.

Apa isi perjanjian ini, bagaimana kelanjutannya, dan apa yang bisa kita harapkan di masa depan?

Baca Juga: 5 Aktivitas Seru di Taman Heulang Bogor, Salah Satunya Jajan Enak

Simak penjelasannya.

Kapan gencatan senjata dimulai?

Majed al-Ansari, juru bicara Kementerian Luar Negeri di Qatar, yang memainkan peran penting dalam mediasi antara kedua belah pihak, mengatakan bahwa gencatan senjata akan mulai berlaku pada pukul 7 pagi (05:00 GMT) pada hari Jumat.

Pada pukul 4 sore (14:00 GMT), sekelompok 13 sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza akan dibebaskan.

Apa saja yang termasuk dalam kesepakatan itu?

Komponen kuncinya adalah jeda dalam pertempuran, pertukaran tawanan Hamas dengan warga Palestina yang ditahan di penjara Israel, dan penghentian lalu lintas udara di Gaza utara pada jam-jam tertentu dan seluruh Gaza selatan.

Bagaimana cara para sandera dan tahanan dibebaskan?

Baca Juga: Edukasi Siswa Anti- narkoba dan Kesehatan Reproduksi di Bekasi, TP-PKK Terjun Langsung ke Lapangan

Selama empat hari, Hamas akan membebaskan 50 perempuan dan anak-anak, dari sekitar 240 orang yang ditawan oleh kelompok tersebut selama serangannya di Israel selatan pada 7 Oktober.

Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, yang telah lama dianggap oleh orang-orang Palestina sebagai korban pendudukan Israel yang memasukkan mereka ke dalam penjara tanpa proses hukum yang layak.

Israel telah memberikan daftar sekitar 300 tahanan Palestina yang mungkin dibebaskan, tidak satupun dari mereka dituduh melakukan pembunuhan dan banyak dari mereka ditahan secara sewenang-wenang tanpa diadili. Israel menyatakan pasukannya akan melarang perayaan pembebasan mereka

Radio Tentara Israel mengatakan bahwa gelombang pertama yang terdiri dari 39 tahanan Palestina akan dibebaskan sekitar jam 8 malam (18:00 GMT) pada hari Jumat, dan ini hanya akan terjadi jika sandera yang ditahan di Gaza berada di wilayah Israel.

Israel mengatakan bahwa jeda akan diperpanjang satu hari untuk setiap 10 sandera tambahan yang dibebaskan.

Baca Juga: Rayakan Libur Akhir Tahun di Taman Safari Bogor Bertajuk Luminous Safari Journey. Cek Promonya di Sini!

Qatar juga menyatakan bahwa Komite Palang Merah Internasional (ICRC) akan bekerja di Gaza untuk membantu memfasilitasi proses pembebasan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel telah menerima daftar orang-orang yang dibebaskan dan telah memberi tahu keluarga mereka.

Perkembangan ini membawa kelegaan bagi sebagian orang, namun menimbulkan keputusasaan bagi sebagian lainnya.

Bagaimana dengan aktivitas bersenjata?

Ketika ditanya tentang status aktivitas bersenjata berdasarkan perjanjian tersebut, kepala perundingan Qatar Mohammed Al-Khulaifi mengatakan “tidak ada serangan apapun yang akan terjadi.”

Tidak ada gerakan militer, tidak ada ekspansi, tidak ada apa-apa,” katanya.

Hamas mengatakan bahwa Israel setuju untuk menghentikan lalu lintas udara di Gaza utara mulai pukul 10 pagi (08:00 GMT) hingga pukul 16:00 (14:00 GMT) setiap hari, dan di Gaza selatan selama keseluruhan gencatan senjata.

Kelompok tersebut mengatakan bahwa Israel setuju untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di Gaza, dan bahwa orang-orang dapat bergerak bebas di sepanjang Jalan Salah al-Din, jalan utama di mana banyak warga Palestina meninggalkan Gaza utara, tempat Israel melancarkan invasi darat.

Hamas juga mengatakan bahwa sayap bersenjatanya dan semua “faksi Palestina” lainnya akan menghentikan “semua aktivitas militer” ketika gencatan senjata mulai berlaku.

Kelompok tersebut mengatakan bahwa 200 truk bantuan dan empat truk bahan bakar akan diizinkan masuk ke Gaza setiap hari, ketika warga sipil Palestina terhuyung-huyung dari krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh pemboman Israel selama berminggu-minggu dan pembatasan keras terhadap akses terhadap makanan, bahan bakar, listrik dan air.***

Editor: Juniar Rodianur

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler