Israel dan Hamas Sepakat Memperpanjang Gencatan Senjata Hingga Hari Ketujuh

2 Desember 2023, 07:06 WIB
Genosida di Gaza kembali berlanjut melalui serangan penjajah Israel yang menyasar kawasan permukiman warga Palestina /Marawatalk/RNN/

JURNAL GAYA - Jeda sementara untuk gencatan senjata dalam pertempuran Israel-Hamas akan berlanjut selama 24 jam berikutnya.

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah diperpanjang untuk hari ketujuh, sumber dari kedua belah pihak mengumumkan hanya beberapa menit sebelum perjanjian tersebut berakhir.

Militer Israel mengatakan pada hari Kamis bahwa jeda sementara pertempuran di Jalur Gaza akan terus berlanjut “mengingat upaya para mediator untuk melanjutkan proses pembebasan sandera, dan tunduk pada ketentuan perjanjian”.

Baca Juga: Resep Gulai Telur yang Medhok, Enak, Gurih. Makan Kuahnya Aja Bikin Tambah Nasi! Lamak Rasonyo!

Dalam pernyataan terpisah, Hamas mengatakan kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata sementara, yang awalnya dimulai pada hari Jumat.

Dilansir Jurnal Gaya dari laman Al Jazeera, gencatan senjata akan diperpanjang setidaknya selama 24 jam lagi.

Qatar, yang menjadi penengah antara kedua belah pihak, mengatakan perjanjian itu diperpanjang dengan ketentuan yang sama seperti di masa lalu, di mana Hamas membebaskan 10 sandera Israel setiap hari dengan imbalan 30 tahanan Palestina.

Hingga satu jam terakhir, prospek perpanjangan masih dipertanyakan, setelah kedua belah pihak gagal menyepakati daftar baru tawanan Israel yang akan dibebaskan dari Gaza pada hari Kamis.

Hamas mengatakan Israel menolak usulan daftar yang mencakup tujuh tawanan yang masih hidup dan sisa-sisa tiga tawanan yang menurut kelompok itu tewas dalam serangan udara Israel sebelumnya.

Israel kemudian mengatakan Hamas telah menyerahkan daftar yang lebih baik, sehingga membuka jalan bagi perpanjangan gencatan senjata.

Baca Juga: Sedih! Squid Game: The Challenge Episode 6, Saat Perpisahan yang Bikin Banjir Air Mata

Perundingan antara kedua belah pihak tampaknya semakin sengit karena sebagian besar perempuan dan anak-anak yang ditahan oleh Hamas telah dibebaskan.

Kelompok Palestina mungkin mengupayakan pembebasan tahanan dalam jumlah yang lebih besar sebagai imbalan atas pembebasan pria dan tentara Israel.

“Masih ada begitu banyak sandera sipil yang tersisa,” Mohamed Elmasry, seorang analis di Institut Studi Pascasarjana Doha, mengatakan kepada Al Jazeera.

“Semakin lama hal ini berlangsung, semakin sulit bagi Hamas karena jumlah sandera mereka terbatas.”

Dia mengatakan Hamas kemungkinan akan menuntut konsesi yang jauh lebih besar, seperti gencatan senjata permanen dan pembebasan seluruh tahanan Palestina, untuk membebaskan tentara Israel.

“Israel akan menginginkan para sandera itu kembali. Pertanyaannya adalah: apa imbalannya?” ujar Elmasry.***

Editor: Juniar Rodianur

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler