Hampir Separuh Taman Kanak-Kanak di Korea Selatan Diperkirakan Tutup? Ini Alasannya!

1 Februari 2024, 21:20 WIB
Hampir Separuh Taman Kanak-Kanak di Korea Selatan Diperkirakan Tutup /JG/Dwi/Koreaboo

JURNAL GAYA- Kenapa hampir separuh taman kanak-kanak di Korea Selatan akan ditutup? Hal ini tentu membuat publik kaget.

Masalah ini tak luput karena rendahnya angka kelahiran. Para ahli berpendapat bahwa perencanaan dan dukungan strategis sangatlah penting.

Korea Selatan terus menghadapi tantangan yang signifikan karena angka kelahirannya terus menurun tajam. Tren ini berdampak besar pada infrastruktur pendidikan di negara ini, khususnya pada pusat penitipan anak dan taman kanak-kanak.

Dilansir Jurnal Gaya dari laman Koreaboo, sebuah laporan baru-baru ini memperkirakan bahwa sepertiga dari lembaga-lembaga tersebut akan ditutup pada tahun 2028 karena berkurangnya jumlah anak.

Baca Juga: LIVE STREAMING Takdir Cinta Yang Kupilih Hari Ini 1 Februari 2024: TERJEBAK DI VILA! Jenov Gagal Cerai?

Menurut Institut Perawatan dan Pendidikan Anak Korea, jumlah taman kanak-kanak di seluruh negeri telah mengalami penurunan yang signifikan, yaitu turun sebesar 21,1 persen dari 39.171 pada tahun 2018 menjadi 30.923 pada tahun 2022. Taman kanak-kanak juga mengalami penurunan sebesar 5,1 persen dalam periode yang sama.

Tren ini sebagian besar disebabkan oleh berkurangnya jumlah bayi, mulai dari bayi baru lahir hingga anak berusia lima tahun, dan situasi ini diperkirakan akan semakin buruk di tahun-tahun mendatang. Statistik Korea telah memberikan angka yang mengkhawatirkan, memperkirakan tingkat kesuburan negara tersebut pada tahun 2023 hanya sebesar 0,72 bayi yang lahir per wanita. Angka ini, berdasarkan data tahun 2022, memperkirakan penurunan populasi bayi setiap tahunnya secara terus-menerus. Proyeksi yang sangat memprihatinkan adalah jumlah anak berusia kurang dari satu tahun akan turun hingga dibawah 200.000 pada tahun 2026.

Dampak dari perubahan demografi ini sudah terlihat pada jumlah pendaftaran di pusat penitipan anak dan taman kanak-kanak. Pendaftaran di pusat penitipan anak telah menurun dari lebih dari 1,41 juta pada tahun 2018 menjadi 1,09 juta pada tahun 2022. Pendaftaran di taman kanak-kanak juga menurun secara signifikan, dari 675.998 pada tahun 2018 menjadi 552.812 pada tahun 2022, yang berarti penurunan sebesar 18,2 persen.

Baca Juga: My Name is Loh Kiwan, Kisah Song Joong Ki, Pengungsi dari Korea Utara di Belgia, Tayang di Netflix Bulan Maret

Laporan tersebut menunjukkan bahwa sekitar 31,8 persen pusat penitipan anak dan taman kanak-kanak, atau 12.416 institusi, berisiko ditutup dalam empat tahun ke depan. Penurunan ini diperkirakan akan lebih besar lagi di kota-kota besar, dengan proyeksi penurunan sebesar 39,4 persen di Busan, 37,3 persen di Seoul, 37,3 persen di Daegu, dan 34 persen di Incheon.

Penutupan lembaga-lembaga ini bukan sekedar angka; hal ini mewakili tantangan besar bagi masa depan penitipan anak di Korea Selatan. Yang paling memprihatinkan adalah potensi dampak terhadap wilayah non-perkotaan, yang mungkin menghadapi infrastruktur penitipan anak yang tidak memadai dan memperburuk masalah depopulasi.

Untuk mengatasi krisis yang akan datang ini, laporan ini menekankan perlunya dukungan untuk menjaga infrastruktur penitipan anak pada tingkat minimum, terutama di daerah yang mengalami arus keluar penduduk. Laporan ini menyarankan dukungan finansial bagi lembaga-lembaga yang berisiko ditutup dan menunjuk pusat penitipan anak dan taman kanak-kanak tertentu di wilayah rentan sebagai infrastruktur penting.

Baca Juga: Netflix Rilis Poster A Killer Paradox, Kisah Seorang Pria yang Tidak Sengaja Melakukan Pembunuhan

Selain itu, laporan tersebut mengusulkan penggunaan kembali ruang-ruang kosong seperti sekolah dasar dan mengerahkan tenaga profesional penitipan anak ke lokasi-lokasi tersebut untuk mendukung layanan penitipan bayi.

Ketika Korea Selatan bergulat dengan tantangan demografis ini, kebutuhan akan perencanaan strategis dan dukungan terhadap infrastruktur penitipan anak menjadi semakin penting.***

Editor: Juniar Rodianur

Sumber: Koreaboo

Tags

Terkini

Terpopuler