Donald Trump Menantang Bahaya, Tetap Lanjutkan Kampanye dalam Kondisi Covid-19

11 Oktober 2020, 06:08 WIB
Donald Trump. / /PIXABAY/Gerd Altmann/

JURNAL GAYA - Dalam kondisi sakit Covid-19, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump nekat tetap melanjutkan kampanyenya di Gedung Putih dan Florida pada Sabtu waktu setempat.

Meski masih berpotensi menularkan Covid-19, Donald Trump bersikukuh mengikuti serangkaian kampanye yang melibatkan kerumunan massa. Trump pada Sabtu juga dijadwalkan menyampaikan pidato politik di hadapan para pendukungnya di Gedung Putih, dan di Florida dua hari kemudian.

Dilansir JurnalGaya dari ANTARA pada Minggu 11 Oktober 2020, seorang pejabat di Gedung Putih mengatakan Trump akan menyapa massa dari atas balkon, hari ini, dan ia akan menyampaikan pidato bertema “hukum dan ketertiban”.

Sementara narasumber lainnya mengatakan jumlah massa kurang lebih ratusan orang dan mereka wajib mengenakan masker.

Selanjutnya, Trump pada Senin 12 Oktober malam juga akan menggelar kampanye pertamanya sejak ia terkonfirmasi positif COVID-19, di Sanford, Florida, salah satu daerah yang krusial untuk pemilihan presiden 3 November 2020.

Kampanye itu dijadwalkan berlangsung di bandara. Namun, sejauh ini belum jelas apakah kegiatan itu akan digelar di hanggar dengan pintu terbuka, atau di luar ruangan.

Saat ini publik masih mempertanyakan kesehatan Presiden Trump dan apakah ia berisiko menularkan COVID-19 ke orang lain, mengingat Presiden telah mengumumkan dirinya positif kena penyakit menular itu pada 2 Oktober 2020.

JURNAL GAYA - Trump, saat diwwancarai oleh Fox News, mengatakan akan kembali menjalani tes COVID-19 pada Jumat (9/10).

Semenjak dinyatakan COVID-19, jadwal kegiatan kampanye Trump seperti bertemu pendukungnya dan pemberi donor pun terhambat. Sejauh ini, beberapa hasil survei jelang pemilihan presiden menunjukkan Trump masih tertinggal di belakang rivalnya, Joe Biden.

Para pendukung Trump yang menghadiri acara kampanye akan menjalani pemeriksaan suhu tubuh, dan mereka dianjurkan memakai masker serta cairan pembersih tangan, kata tim kampanye calon petahana itu.

Baca Juga: PSBB DKI Jakarta Berakhir: Car Free Day Belum Digelar, Adakah Layanan SIM Keliling Hari Ini?

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini MInggu 11 Oktober 2020, Jangan Lewatkan MOTOGP 2020 di TRans 7

Sementara Juru Bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany, saat diwawancarai Fox News mengatakan, Presiden terus bekerja keras dan akan siap melanjutkan kampanye jika mendapatkan izin dokter.

“Ia ingin berbicara langsung dengan rakyat Amerika di luar sana,” kata McEnany.

Trump bersama pemerintahannya banyak menerima kritik dari publik terkait kebijakan menanggulangi pandemi. Trump juga menerima kritik karena pemerintah AS dinilai kurang aktif mendorong masyarakat pakai masker serta menjaga jarak di lingkungan Gedung Putih. Tidak hanya itu, Trump juga kena sorotan publik karena kurangnya transparansi informasi mengenai kesehatan Presiden setelah kena COVID-19.

Baca Juga: Hore, Tim Catur Putra Indonesia Tahan Seri Banglades Yang Diperkuat 3 GM

Hasil survei terbaru dari Reuters/Ipsos menunjukkan rakyat AS mulai kehilangan kepercayaan terhadap Trump, khususnya terkait cara pemerintah menanggulangi krisis kesehatan selama pandemi.

Dokter yang bertugas di Gedung Putih, Sean Conley, lewat catatannya yang disiarkan Kamis mengatakan Trump telah menyelesaikan pengobatan COVID-19, kondisi presiden stabil sejak ia keluar dari rumah sakit militer Walter Reed, Senin (5/10). Tidak hanya itu, Conley memastikan Trump dapat melanjutkan kegiatannya bertemu masyarakat mulai hari ini.

“Ada beberapa pemeriksaan masih berlangsung yang tujuannya memastikan presiden tidak akan menularkan virus ke orang lain,” kata McEnany, seraya menambahkan Conley akan menyampaikan keterangan lebih rinci. “Ia (Trump, Red) tidak akan keluar jika ia masih berisiko menularkan virus,” kata dia.

Baca Juga: Tak Terbendung, Bottas rebut pole position GP Eifel

McEnany merupakan salah satu orang di lingkar dekat Trump yang terkonfirmasi positif COVID-19. Tidak hanya McEnany, manajer kampanye Trump juga kena COVID-19 setelah Gedung Putih jadi klaster penyebaran baru di AS.

Dr Anthony Fauci, dokter senior badan penyakit menular AS, saat diwawancarai MSNBC, Kamis (8/10), mengatakan panduan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular AS (CDC) menyebut seorang pasien positif masih berpotensi menularkan penyakit selama 10 hari sejak ia mulai menunjukkan gejala atau sejak dua kali terkonfirmasi negatif lewat pemeriksaan yang dilakukan dalam rentang waktu 24 jam.***

 

Editor: Dini Yustiani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler